Shao Moqian berdiri di luar pintu rumah sakit, dia mendongakkan kepalanya menghadap ke arah matahari. Padahal, cahaya matahari terasa sangat terik, tetapi dia merasa udara dingin menusuk hingga ke lubuk hatinya. Hari ini, ketika dia keluar dari rumah sakit, dia bukan lagi anggota Rumah Sakit Fu Ren. Dia ingat ketika dirinya masih bersekolah, setiap siswa akan merasa bangga bisa diterima di Rumah Sakit Fu Ren, dan dirinya, sebagai penerus rumah sakit tersebut juga memiliki tujuan yang sama. Oleh karena itu, ketika berada di universitas, dia belajar dengan sangat giat siang dan malam, tujuannya adalah dapat bekerja di Rumah Sakit Fu Ren dengan kemampuannya sendiri. Pada akhirnya, usahanya membuahkan hasil, dia diterima di Rumah Sakit Fu Ren, bahkan dengan hasil terbaik di negeri ini.