"Berhenti!"
Terdengar jelas kemarahan dalam suara Lin Xiaoyu, namun dia juga tidak tahu apa yang membuatnya marah. Apa karena dia pergi? Pikirnya.
Ya! Karena dia pergi tanpa persetujuannya, karena dia pergi tanpa mendengar apa pikiran dan maksudku! Ucap Lin Xiaoyu pada dirinya sendiri di dalam hati.
Langkah Lu Liye berhenti dan dia pun menoleh ke belakang. Lin Xiaoyu berlari ke arahnya dengan marah dan berdiri di depannya. Pipi merah muda itu tampak masih menggembung dan matanya membelalak padanya dengan marah.
"Kenapa kamu seperti ini? Kamu sudah lama tidak datang, tapi malah pergi begitu saja. Apa kamu sudah menanyakan bagaimana perasaanku? Aku sudah mengatakan, hari ini aku akan mentraktirmu makan! Jadi, kamu tidak boleh pergi!"
"Lin Xiaoyu!" Lu Liye juga membelalakkan matanya dengan tidak senang. Dia terlihat sedikit tidak sabar. "Apa maksudmu?"