Saat berhenti di lampu lalu lintas, Lu Liye menolehkan kepalanya dan menatap Lin Xiaoyu dengan ekspresi serius. Dia pun berkata, "Selain wanita itu, apa kamu tidak memiliki topik lain untuk ditanyakan kepadaku?"
"..." Untuk saat ini, Lin Xiaoyu memang masih lebih tertarik terhadap urusan kencan buta Lu Liye.
Setelah itu, sepanjang jalan, Lin Xiaoyu tidak pernah bertanya lagi kepada Lu Liye. Setelah menempuh perjalan, mereka berdua akhirnya tiba di permainan escape room. Lu Liye kemudian pergi untuk memesan dan membayar ruangan permainan. Tiba-tiba, telepon di sakunya berdering. Telepon itu lagi-lagi berasa dari ibunya. Dia pun mengerutkan kening dan merasa ragu untuk mengangkatnya.
Lin Xiaoyu secara tidak sengaja melihat nama di layar ponsel Lu Liye. Dia tidak bisa menahan diri untuk berkata, "Ayo angkat… Bibi pasti khawatir dengan keadaanmu. Kalau kamu tidak mengangkatnya, dia pasti akan khawatir."