Lu Liye juga menatap Lin Xiaoyu sambil menyeringai. Melihatnya tertegun, dia mengangkat alisnya dan bertanya, "Jangan-jangan kamu sudah tergoda oleh Tuan Muda ini?"
"Cih!" Lin Xiaoyu mencemoohnya. "Enak saja!"
Lu Liye tertawa terkekeh dan berkata, "Sudahlah… Kembalilah ke asrama, sudah malam."
"....Ehm." Lin Xiaoyu menganggukkan kepalanya. Lalu, dengan tatapan penuh arti dia menatap Lu Liye dan bertanya, "Apa malam ini kamu ada minum alkohol?"
"Tidak terlalu banyak, kok."
"Kamu kan minum alkohol, jadi tidak boleh mengemudi. Kamu harus memperhatikan keselamatan dirimu," tutur Lin Xiaoyu. Kemudian, dia berbalik dan berjalan ke gedung asrama. Setelah berjalan beberapa langkah, dia berhenti dan kembali menatap pria itu. "Lu Li, Lu Li, 'Awan bercahaya, semakin lama semakin banyak, terdapat berbagai warna melayang ke kanan melayang ke kiri'. Tuan Muda Lu, namamu berasal dari puisi ini?"
Lu Liye sedikit terkejut dan bertanya, "Bagaimana kamu tahu?"