Ketika Chi Yi membuka surat itu, nama seseorang langsung terlihat di matanya, yakni Chi Zuxu.
Saat itu juga jantung Chi Yi bagaikan diremas oleh tangan yang panas dan dingin. Hatinya bergetar, sementara tangannya yang menggenggam surat gemetar. Tatapan matanya langsung melihat isi surat tersebut, namun matanya mulai berair. Pasalnya, di atas surat yang berwarna putih tersebut, hanya tertulis satu kalimat yang sangat sederhana,
'...Selamat jalan, jangan merindukanku'.
Chi Zuxu.
Chi Yi dapat mengenali dengan baik tulisan yang ada di surat itu. Tulisan itu memang benar milik Chi Zuxu. Kata-kata perpisahan yang sederhana, tetapi seperti membunyikan lonceng kematian akan kebahagiaannya dan menghilangkan semua harapannya di dalam hatinya. Air matanya pun langsung memenuhi matanya. Dia mengangkat kepalanya agar air matanya tidak mengalir. Semuanya sudah berlalu. Chi Yi, di antara kalian sejak awal sudah berakhir, batin pada dirinya sendiri.