"Walaupun tampan aku tidak tertarik." ucap Chi Yi.
"Benar juga, kalau aku sepertimu yang setiap hari dari pagi sampai malam dapat bertemu dengan pamanmu yang tampan itu, aku juga tidak akan tertarik terhadap pria tampan lainnya." tutur Su Yunhua yang tersenyum lebar.
Begitu membicarakan pamannya, suasana hati Chi Yi menjadi semakin kesal. "Aku pergi ke toilet sebentar." katanya sambil berdiri dan berniat pergi.
"Hei! Kali ini kamu tidak akan salah masuk lagi kan?" Su Yunhua meledek Chi Yi.
"Tidak akan!" jawab Chi Yi. Kalau sampai aku salah masuk lagi, aku akan menampar diriku sendiri, pikirnya. Ketika sampai di toilet, dia mengangkat kepalanya, setelah melihat tulisan 'Women' beserta gambar berwana hitam yang mengenakan rok, dia baru masuk ke dalam dengan tenang. Baru saja dia melepas celananya dan bersiap untuk buang air kecil, Chi Yi mendengar suara rintihan yang dari luar.
"Sayangku, jangan… Liye, uh...uh… nakal, jangan..."
Suara itu… kenapa tersengal-sengal begitu? Membuatku tidak dapat berkonsentrasi untuk buang air kecil saja, ucap Chi Yi dalam benaknya. Dia mengintip dari sela pintu, lalu… coba tebak apa yang dilihatnya. Dia melihat seorang gadis dan seorang pria. Gadis itu ditekan dari belakang di pintu sebelah dan mereka melakukan semaunya.
"...Bajingan" Gadis itu mengumpat, namun nada suaranya terdengar bahagia. Suara ini kenapa terdengar seperti… Li Mi?, pikir Chi Yi.
Chi Yi yang penasaran kemudian menempelkan matanya di sela-sela pintu, lalu melihat keluar dengan lebih jelas. Dia tidak dapat melihat wajah Li Mi dengan jelas, tetapi dia malah bertatapan dengan sepasang mata yang mengerikan, membahayakan dan juga tajam. Hatinya bergejolak dengan hebat, dia sangat yakin kalau pria di luar sana melihat dirinya.
Pria itu mencengkram dan menarik pinggang langsing Li Mi, namun matanya menatap lekat pada Chi Yi dan tidak berkedip. Tatapannya seolah mengisyaratkan yang diinginkan pria itu saat ini bukanlah gadis yang ada di depannya tetapi Chi Yi yang berada di dalam ruangan kecil itu.
Chi Yi yang terkejut segera bersembunyi, napasnya pun menjadi berat dan wajahnya menjadi merah. Entah berapa lama dia bersembunyi di dalam sana, ketika keluar kedua orang tersebut sudah tidak ada lagi. Dia kembali teringat tatapan pria yang penuh dengan aura jahat tersebut membuatnya menggigil ketakutan.
***
Chi Zuxu yang berada di rumah mempertanyakan keberadaan Chi Yi pada Bibi Lin, "Chi Yi belum pulang? Dia mengangkat kepala untuk melihat jam dinding, waktu sudah menunjukan pukul 11 malam. Dia kemudian bertanya lagi, "Bibi sudah meneleponnya?"
"Sudah, tetapi teleponnya tidak aktif" jawab Bibi Lin. Wajah Chi Zuxu semakin terlihat suram, dengan gelisah dia melonggarkan dasi yang ada di lehernya dan berkata, "Hubungi terus dia."
"Baik, Tuan" jawab Bibi Lin.
Ketika hampir pukul 12 malam, sebuah mobil berhenti di depan pagar rumah Chi Zuxu, akhirnya Chi Yi kembali.