Awalnya, Lin Xiaoyu ingin mengatakannya, namun sebelum sempat berbicara, Lu Liye tiba-tiba bertanya padanya, "Apa duduk seperti ini membuatmu gugup?"
"Hah? Gugup? Aku? Kenapa aku harus gugup? Aku tidak gugup, tuh." Semakin membela diri, hati Lin Xiaoyu semakin terasa tidak enak. Hal itu juga tampak jelas di wajahnya. Jadi, kegugupannya itu terlihat oleh Lu Liye.
Lu Liye mengangkat bibirnya dan tersenyum. Sudut mulutnya dipenuhi dengan kejahatan. Dia pun sengaja menggodanya dengan berkata, "Lin Xiaoyu, wajahmu sudah merah seperti pantat monyet!"
"Wajahmu yang merah seperti pantat monyet!" balas Lin Xiaoyu. Dia benar-benar sangat malu saat ini.
"Terus saja mencari-cari alasan. Lain di mulut lain di hati!" tutur Lu Liye sembari mengulurkan tangannya untuk mencubit wajah Lin Xiaoyu.
"Aduh!" Lin Xiaoyu meraih tangan Lu Liye yang mencubitnya dengan marah. Apa yang kamu lakukan, cubitanmu sangat sakit…"