Lu Liye dengan dingin melemparkan tas sekolahnya ke belakang punggungnya. Lalu, menatap tajam ke arah mereka dan memperingatkan dengan suara dingin, "Jangan berpikir bahwa aku suka bermain wanita sehingga enggan memukul kaum kalian! Berani menyentuh orang ku, tidak peduli siapa dirimu, pasti akan aku pukul! Kalian yang merasa tidak takut, sini maju ke depan!"
Seluruh gerombolan siswi tersebut tidak ada yang berani berbicara.
Lu Liye adalah seorang yang kalau sudah berkelahi, bahkan nyawa pun berani dipertaruhkan. Meskipun dia baru masuk sekolah ini, tetapi dia memiliki jaringan yang luas. Di sekolah, dia memiliki banyak orang yang dikenalnya, asal memanggil mereka, banyak orang yang akan datang untuk membantunya. Orang seperti ini, siapa yang berani menyentuhnya?