"Su Yunhua!!" Shao Moqian meraung marah, menyibak selimut, melompat dari kasur dan dengan cepat mengejarnya. Akhirnya, di pintu masuk di lantai bawah, dia dapat menangkap Su Yunhua yang hendak pergi.
"Cepat lepaskan aku!" Su Yunhua hampir menangis karena panik.
"Su Yunhua, kalau hari ini kamu pergi, maka jangan ke sini lagi!" Shao Moqian meraung dengan mata yang merah dan marah.
Su Yunhua sama sekali tidak memedulikannya. Saat ini, dia sedang memikirkan anaknya, dia hanya berdoa agar Tuhan membiarkan anak laki-lakinya hidup dengan baik. Dengan penuh rasa cemas, dia melepaskan tangan Shao Moqian yang membelenggu dirinya. Tanpa menjawab kata-kata pria itu, dia membuka pintu dengan tidak sabar dan bergegas keluar dari vilanya. Bahkan, dia tidak sempat mengganti celana yang dikenakannya.