"CEO Li, jangan berkata seperti itu. Bukankah Anda sudah melihat rencana baru majalah kami? Sekarang, kami pun mulai perlahan masuk ke dunia internet," ujar Coco yang masih mencoba untuk membujuk CEO Li.
"Benar, aku telah melihatnya. Namun, kalian ini masih pemain baru, jadi belum mempunyai banyak pengalaman. Memangnya siapa yang berani mengambil resiko seperti ini?" balas CEO Li.
"CEO Li, tolong Anda pertimbangkan lagi hal ini ya. Sini sini sini, dengan arak ini aku akan memberikan hormat padamu, boleh ya? Aku akan langsung menghabisinya dalam sekali teguk." Coco adalah wanita berani dan sangat pintar mengurus sesuatu, sehingga walaupun usianya masih muda, tetapi kedudukannya sudah cukup tinggi.
"Aduh, kamu jangan terburu-buru begitu…" kata CEO Li sambil menahan arak di tangan Coco. "Menyuruhku minum arak ini boleh saja, tapi menyuruhku berinvestasi di majalah kalian bukannya tidak bisa, semua ini aku bisa mempertimbangkannya, tetapi…"