"Gila!!" umpat Su Yunhua. Dia mengetahui bahwa pria ini bukan lagi Kak Moqian yang dulu menyayangi dan melindunginya.
Dimaki oleh Su Yunhua, Shao Moqian tidak marah, justru dia tertawa dan menaikan alisnya. "Aku berikan waktu tiga detik untuk berpikir. Setelah tiga detik, walaupun dewa yang datang memohon padaku, jangan harapkan apa pun!"
"Kamu…" Wajah Su Yunhua pucat bagaikan tidak ada darah di sana, seluruh matanya berwarna merah.
"Tiga!"
"Dua!!"
"Sat…"
"Lepas! Aku akan melepasnya!" ujar Su Yunhua pada saat Shao Moqian belum selesai menyelesaikan hitungannya. "Aku akan melepasnya..." Dengan terengah-engah, dia berteriak.
Shao Moqian dengan santai duduk di atas kursi kerjanya, satu tangannya menopang pipinya dan disandarkan di sandaran tangan kursi. Sementara matanya menyipit bagaikan seekor rubah menatap Su Yunhua. Semakin gadis itu kesulitan, hatinya terasa semakin baik.