"Apa kalau berciuman pasti pasangan kekasih?" ujar Yan Siyi. Terlebih lagi, aku benar-benar dicium paksa oleh anak tidak tahu malu itu! Batinnya.
"Kalau hanya berciuman bisa dianggap sebagai pasangan kekasih, maka kita berdua juga termasuk?" Yan Siyi dengan tenang menggunakan kata-kata Shao Gubei untuk membalas semua ucapan tidak meyakinkan yang baru saja diucapkan pria itu.
Ketika mengatakan hal tersebut, entah mengapa, Yan Siyi merasakan perasaan yang sangat tidak nyaman di hatinya. Dia hanya berpura-pura tidak acuh, atau dia benar-benar ingin sok kuat, atau mungkin dia benar-benar marah karena kata-kata pria itu, oleh karena itu dia tidak mau kalah sama sekali.
Shao Gubei menatap Yan Siyi dengan bingung, keterkejutan jelas melintas di mata hitamnya. Tetapi, dia kembali seperti biasa dengan segera. Jari-jarinya yang ramping menggenggam dagu gadis itu dengan ringan, dan mencibir padanya, "Bagimu, mencium seorang pria bisa begitu sembarangan?"
