Lu Liye lalu memerhatikan Chi Yi dengan serius dari atas hingga bawah, dari wajah hingga ke dadanya. Lalu, dengan meremehkan dia menggeleng kepalanya dan melanjutkan ucapannya, "Poin pertama dengan terpaksa ada di dirimu, tetapi poin kedua… Ckckck, jauh sekali!"
"Apakah aku seburuk itu?" Chi Yi merasa tidak puas dan cemberut.
"Menurutmu?" balas Lu Liye.
"..." Chi Yi mengakui, mengenai seksi, dirinya sama sekali tidak masuk kualifikasi. "Menurutku, pandanganmu picik. Aku tidak percaya semua pria seperti yang kamu katakan. Pamanku pasti tidak seperti itu," ujarnya sambil cemberut dan mengelak.
"Baik, baik, baik, paman mu yang terbaik. Paman mu yang paling pintar! Sementara Tuan Muda Lu yang picik," kata Lu Liye.