Lin Xiaoyu tidak berpamitan kepada Lu Liye, dia langsung keluar dari vila tersebut. Ada begitu banyak orang di sini, kalau aku pergi, Lu Liye pasti tidak akan menyadarinya, batinnya.
Lin Xiaoyu pun keluar dari vila, berdiri di luar, dan menunggu taksi. Hanya saja, taksi sepertinya jarang datang ke kawasan elit seperti ini. Benar juga, memangnya siapa yang tidak punya mobil di sini? Mereka tidak perlu naik taksi, jadi akan sia-sia kalau taksi datang ke sini, pikirnya.
Setelah menunggu beberapa saat, mereka tetap tidak mendapatkan taksi. Teman sekamar Lin Xiaoyu menjadi sedikit cemas, dia pun bertanya, "Xiao Yu'er, apa tidak ada taksi sama sekali di sini?"
"Aku sudah bilang, nanti saja kita pulang bersama dengan yang lainnya, tetapi kalian masih memaksa mau pulang. Lihatlah, tidak ada taksi di sini dan sangat mengerikan?" ujar Yuan Li dengan dingin.
Namun, Lin Xiaoyu sama sekali tidak memedulikannya. Tiba-tiba, sebuah taksi datang.