"Selama aku menginkannya… dan selama kamu memilikinya?"
Makna Shen Shaobai tidak diketahui, dan dia mengulangi kalimat ini berkali-kali.
Tiba-tiba Shen Shaobai tersenyum, matanya jernih dan indah: "Aku menginginkannya, dan kamu akan menurutiku."
Ketika kata-kata itu diucapkan, Shen Shaobai menggunakan jari telunjuknya untuk mengangkat dagu Wei'ai. Memaksanya separuh mendongak, menjaga postur kepalanya… Lalu, bibir Shen Shaobai perlahan turun.
Langit penuh bintang, cahaya rembulan bersinar, menyinari bunga yang letaknya tidak jauh di belakang mereka.
Shen Shaobai memegang Wei'ai dengan ringan, dan menciumnya.
Wei'ai mencintainya, dan bibirnya terasa hangat.
Emosi antara tubuh dan pikirannya ini disebut 'kebahagiaan'.
Tidak seperti di masa lalu, Shen Shaobai baik, lembut, antusias, atau kasar, dan mencium Wei'ai seperti ini… Kali ini, Wei'ai benar-benar hanya seperti minum air di bibirnya.
Tiba-tiba, hatinya tergerak.