Melihat dia belum bergerak, Shen Shaobai dengan dingin mengingatkan.
Tubuh Wei'ai sangat kaku, dia mengetahui tidak ada jalan keluar dari sini.
Perlahan, terbaring di dadanya, memaksakan sedikit bibir ke atas… Bibirnya, seperti tubuhnya, gemetar, dan ketika berciuman, Wei'ai berpikir dirinya akan hancur di tangan Shen Shaobai.
Xu Tianchen, orang yang dia cintai secara diam-diam, selalu menganggap dirinya sebagai adik kecil… Dia takut, di masa depan, dia akan tetap menjadi adik kecilnya, setelah ini, dirinya sudah tidak akan perawan lagi.
Semakin Wei'ai memikirkannya, semakin menyakitkan baginya, dan dia dengan kaku menundukkan kepalanya dan menciumnya. Ketika bibirnya dekat, air matanya mengalir deras, ke pipinya, dan terus sampai mengenai bibirnya… Secara tidak sengaja, saat berciuman, ada sedikit rasa asin, dan sedikit kepahitan.
Xia Wei'ai… menangis?
Merasakan air mata di mulutnya, Shen Shaobai menjadi jengkel.
