Di rumah Keluarga Ye di ibu kota, tepatnya di ruang tamu
Dengan asap tipis rokok yang membumbung tinggi, Ye Zhifeng dan Kepala Keluarga Cheng duduk berseberangan, menyeruput teh dengan santai. Aroma teh tercium di ruangan itu. Kepala keluarga Cheng menghirup aroma itu dengan nikmat. Ekspresinya terlihat mabuk, seolah-olah telah dimabukan oleh aroma wangi teh yang memabukkan itu.
Tentu saja, bukan aroma teh yang membuatnya begitu, tetapi karena berita Ye Ming yang terluka parah dan koma. Teh memang tidak memabukkan. Namun mendengar kabar bahwa orang yang telah memenjarakan putrinya itu telah koma, kabar baik itu membuat apapun yang dirasakannya menjadi nikmat.
Jangankan mencicipi teh Longjing terbaik, bahkan jika hanya meminum air matang saja, ia sudah merasa bahagia dan nyaman.
Kepala Keluarga Cheng mengambil cangkir teh. Setelah mencium aromanya, ia menyeruput tehnya, merasakan rasanya.