Di laut yang luas, terbentang lautan biru yang tiada batasnya.
Sebuah perahu nelayan masih menerobos ombak sambil tetap berlayar kencang. Mesin kapal ini berderu pelan mengikuti angin laut yang berhembus. Kapal ini juga dengan cepat berlayar ditiup angin itu.
"Kak King, mengapa kamu ingin membiarkan gadis ini tetap tinggal? Dia adalah bom waktu. Menurutku, lebih baik langsung kita lenyapkan saja supaya kita lebih aman."
"Apakah kamu juga menganggapku tidak mengetahui bahwa gadis ini adalah kutukan bagi kita? Hanya saja, misi ini adalah permintaan relasi kita. Relasi kita meminta kita untuk mengirimnya ke luar negeri. Jadi, kita hanya bisa melakukannya. Lagi pula, sisa bayaran kita masih di tangan orang itu."
"Aku benar-benar tidak tahu jalan pikiran majikan kita kali ini. Karena hanya kita yang menghadapi perempuan itu, mengapa kita tidak langsung membunuhnya saja? Mengapa malah menyuruh kita mengirimnya ke luar negeri? Itu benar-benar berlebihan."