"Itu dia!"
Ding Qian bergumam. Ternyata, seseorang yang dilihatnya lewat jendela itu bukanlah orang lain, melainkan Chu Yuan. Orang itu adalah lelaki yang pernah berkenalan dengannya sebulan yang lalu dan meninggalkan kesan mendalam padanya.
Mengetahui bahwa itu adalah Chu Yuan, Ding Qian pun tidak tahan untuk terus melihatnya. Ia memperhatikan lelaki itu tampak berdiri dengan kaku dan menatap ke depan dengan ekspresi marah serta sedih.
Satu sampai dua langkah di depannya, ada seorang gadis yang berpenampilan sangat cantik sedang menggandeng lengan seorang lelaki gemuk dan pendek.
Satu jari gadis itu menunjuk ke arah Chu Yuan dan bibir tipisnya sedang bergerak seakan mengatakan sesuatu secara terus-menerus. Meskipun tidak bisa mendengar kata-kata gadis itu, namun Ding Qian dapat mengetahui bahwa itu pasti bukan kata-kata yang baik.
