Yang Yuxi menangis sedih, menangis patah hati, seperti bunga pir yang tertetesi air hujan. Tangisan ini berlanjut selama lebih dari sepuluh menit. Tidak hanya tidak berhenti, tetapi ada kecenderungan untuk menjadi semakin merintih. Ding Qian pun tidak bisa menutupinya dan tidak bisa mengatakan, "Menangis, menangis, menangis saja" lagi, tetapi buru-buru membujuk.
"Yuxi, jangan menangis...."
"Kamu terlihat seperti kucing yang wajahnya bercorak hitam, kamu akan kehilangan kecantikanmu jika menangis lagi."
"Sudahlah, jangan menangis. Oke? Kumohon…, kumohon berhentilah menangis. Piyamaku ini baru saja kubeli kemarin, apa yang akan terjadi jika terkena air matamu?"
…..