"Siapa yang mengakui perasaannya kepadamu? Gu Zijun? Aku rasa tidak. Kalian berdua akan menikah, mana mungkin dia baru memberitahumu. Apakah kamu berselingkuh?" Tiba-tiba, Ye Chaoyang bertanya dengan nada seolah tengah bergosip.
Begitu Zou Xiaomi mendengar ini, dia buru-buru menjelaskan, "Jangan bicara omong kosong! Kamu tidak seharusnya menuduhku begitu. Kenapa… Kenapa aku harus selingkuh?"
"Ya, cukup sulit untuk memastikan aku salah menuduhmu atau tidak. Jika dilihat, hal ini benar-benar membuatmu merasa sangat cemas, pasti orang yang mengakui perasaan merupakan orang yang sangat penting bagimu. Jika tidak, kamu tidak akan begitu khawatir dan bimbang seperti ini," tutur Ye Chaoyang dengan nada yang suram.
Wajah Zou Xiaomi pun menjadi merah dan dia tidak berbicara untuk waktu yang cukup lama. Setelah sekian lama terdiam, dia akhirnya berkata dengan suara rendah, "Lelaki itu adalah orang yang pertama aku suka. Sejak aku mulai tahu bahwa perempuan bisa menyukai laki-laki, aku jatuh cinta padanya, tapi dia tidak menyukaiku dan malah menyukai saudara tiriku. Aku tidak pernah berpikir bahwa dia akan menyukaiku sebelumnya karena dia selalu memperlakukanku seperti seorang anak kecil dan matanya selalu tertuju pada saudara perempuanku. Dia tidak pernah menatapku dengan penuh kasih sayang. Jadi… Ini benar-benar kejutan saat dia mengakui perasaannya padaku hari ini. Aku tidak menyangka sama sekali kalau dia akan menyukaiku dan akan mengatakannya."
"Hanya karena dia mengakui perasaan kepadamu bukan berarti dia menyukaimu. Kamu harus melihatnya lebih jelas," ucap Ye Chaoyang dengan dingin.
Zou Xiaomi terkejut dan bertanya, "Apa maksudmu?"
Ye Chaoyang mencibir, sebenarnya setelah mendengar Zou Xiaomi menjelaskan kepadanya, dia sudah bisa mengira-ngira dan menebak alasannya. Tetapi, saat melihat mata gadis itu yang jernih dan terlihat polos, dia tidak tahan untuk mengatakan yang sebenarnya, hanya bermaksud mengingatkannya.
"Xiaomi, statusmu sudah berbeda sekarang. Aku tidak tahu apakah Gu Zijun memberitahumu atau tidak bahwa sekali kamu menjadi menantu keluarganya, statusmu akan meningkat nilainya ratusan kali. Itu normal bahwa beberapa orang yang awalnya membencimu mungkin langsung akan menyanjungmu. Jadi saat ini, kamu perlu mencari tahu siapa yang tulus dan siapa yang palsu."
Zou Xiaomi bisa mendengar maksud dari kata-kata Ye Chaoyang, tidak peduli betapa bodohnya dia. Dia dengan cepat menaikkan nada suaranya, lalu berkata, "Maksudmu, Lu Changping bisa saja berbohong kepadaku?!"
"Aku tidak berkata begitu," ucap Ye Chaoyang sambil mengangkat bahu.
"Tapi itu yang kamu maksud. Tidak mungkin, dia tidak mungkin berbohong kepadaku. Dia… Bagaimana dia bisa membohongiku? Tidak mungkin!" teriak Zou Xiaomi dengan marah.
Ye Chaoyang mengerutkan kening dan menatap Zou Xiaomi yang marah. Tampaknya dia benar-benar menyukai pria bernama Changping, pikirnya. Dia tiba-tiba merasa canggung, akan tetapi jika dipikir-pikir lagi, masalah itu tidak ada kaitannya dengannya. Jadi, kenapa dia harus berdebat dengan Zou Xiaomi untuk masalah sekecil itu.
Seketika Ye Chaoyang mengangkat kedua tangannya, seolah menandakan dirinya menyerah. Dia tersenyum dan berkata, "Ya, itu tidak mungkin karena kamu mengatakan bahwa itu tidak mungkin. Aku hanya ingin mengingatkanmu kok, kamu bisa dipercaya, bisa juga tidak. Tapi karena kamu tidak percaya, mari kita berhenti mengkhawatirkan masalah ini dan melanjutkan pelajaran. Tarif jasa ku per jam, jadi kamu akan sangat rugi jika membuang waktu untuk membahas masalah seperti itu."
"Maaf, jika aku terlalu kasar. Lu Changping adalah pria yang baik, kamu hanya tidak mengenalnya. Jika kamu melihatnya, kamu juga akan berpikir begitu." Zou Xiaomi menenangkan emosinya dan menyadari bahwa dia baru saja menjadi sedikit egois.
Sementara itu, Ye Chaoyang hanya tersenyum dan menggelengkan kepalanya. Dia kembali membuka buku untuk melanjutkan sesi lesnya.