"Benarkah? Bagus kalau begitu. Aku memang sedang bingung makanan apa yang harus santap pada siang hari. Aku tidak menyangka Xiaomi, terima kasih banyak ya. Aku tidak tahu harus berkata apa." Lu Changping tidak menyangka bahwa Zou Xiaomi akan menawarkan diri untuk memasakannya makanan. Seketika dia menjadi sangat senang dan tidak tahu harus berkata apa.
Sebaliknya, Zou Xiaomi menjadi tersipu malu dan berkata, "Aku sengaja tidak bertanya, tetapi kamu terlihat membutuhkan bantuan untuk memasak, jadi kamu tidak perlu merasa sungkan."
"Mana mungkin? Sebenarnya, aku juga ingin mengatakan itu kepadamu. Aku khawatir kamu tidak tertarik dalam hal memasak. Aku benar-benar senang kamu bisa mengatakan itu atas inisiatif mu sendiri. Ayo, ikut bersamaku! Biarkan aku menilai rasa dari keahlian memasakmu nanti," ujar Lu Changping dengan penuh semangat.
Zou Xiaomi sendiri tidak bisa menyembunyikan ekspresinya saat mendengar ucapan Lu Changping, dia tampak sangat bahagia. Meskipun sudah menikah dengan Gu Zijun sekarang, dia masih memiliki sedikit perasaan pada pria di hadapannya itu.
Zou Xiaomi tahu bahwa dirinya tidak mungkin bisa bersama dengan Lu Changping karena sudah memiliki perjanjian untuk membiarkannya bersama dengan Tang Linyan. Dia juga tidak berharap memiliki kedekatan yang lebih dengan pria itu, bahkan hanya dengan melihatnya, sudah cukup baginya. Cinta pertama itu selalu indah, murni dan menggemaskan.
Lu Changping tinggal di lantai tiga, jadi daripada menggunakan lift, mereka lebih memilih berjalan kaki menaiki tangga. Pola lantai di sini sangat aneh, pria itu berasal dari keluarga menengah, jadi apartemennya hanya memiliki satu kamar dan satu ruang tamu. Melihat apartemennya, Zou Xiaomi tidak bisa tidak tertarik pada tata letak yang bersih dan segar di dalamnya begitu dia masuk. Apakah itu hasil dekorasi atau lingkungannya, ini sangat menyegarkan, seperti Lu Changping, pikirnya.
"Ayo cepat masuk! Duduklah sebentar. Aku akan menaruh sayur-sayuran ini dulu." Lu Changping dengan antusias menyuruh Zou Xiaomi duduk, sementara dirinya pergi ke dapur dan mengeluarkan barang-barang di lemari es.
Ketika kembali dari dapur, Lu Changping membawa susu untuk Zou Xiaomi dan berkata, "Aku tidak punya minuman sehat disini. Hanya ini yang masih bisa diminum untuk seorang gadis. Ayo minumlah!"
"Terima kasih," ucap Zou Xiaomi. Setelah meneguknya sekali, rasanya benar-benar enak. Dia tidak bisa berkata-kata, kemudian meneguknya lagi.
Lu Changping memandang secangkir susu di tangan Zou Xiaomi yang tengah diminum olehnya sambil senyum lembut, lalu berkata, "Rumah ini milik kerabat jauhku. Kamu tahu kan aku sudah memulai magang di tahun akhir kuliahku. Aku magang di biro pajak yang dekat dari sini, maka dari itu aku tinggal di sini. Merupakan kejutan besar bisa bertemu denganmu yang ternyata juga tinggal disini."
"Aku mengerti. Kamu akan bekerja ya…" kata Zou Xiaomi dengan iri. Pantas saja dia tinggal disini, ternyata dia punya alasan, batinnya.
Zou Xiaomi kembali mengamati apartemen itu. Tempat tersebut benar-benar bersih dan suasana di dalamnya pun benar-benar tampak menyegarkan. Namun, setelah beberapa saat mengamati tempat itu, dia menemukan kekurangan disana, yaitu tidak adanya pasangan. Ketika Lu Changping memakai sandal, tampaknya itu hanyalah sandal sekali pakai. Tidak ada sepatunya, juga tidak ada sandal untuk wanita.
Apakah Tang Linyan belum pernah datang kesini? Atau sedang terjadi sesuatu antara dia dan Tang Linyan? Pikir Zou Xiaomi. Dia sangat penasaran dan ingin bertanya, tetapi dia tidak tahu bagaimana mengawali percakapan soal itu. Akhirnya, dia hanya dapat tersenyum dan bertanya, "Apa biasanya kamu tinggal di sini sendirian?"
"Tentu saja, dengan siapa lagi aku tinggal?" Lu Changping tersenyum dan menatap mata Zou Xiaomi dengan penuh makna yang dalam.