Ajie menatap Gu Zijun dan Zou Xiaomi penuh kekesalan. Matanya berkaca-kaca, terlihat seperti akan menangis. Ketika pria itu membalikkan badan untuk naik ke atas dan mengatur foto pernikahan, Zou Xiaomi akhirnya bertanya pada Gu Zijun karena penasaran, "Apa hubungan kalian berdua?"
Gu Zijun mengangkat alis sambil menatap Zou Xiaomi dan berkata, "Apa maksudmu?"
"Jika kamu benar-benar mempunyai kepribadian khusus, kamu tidak perlu menyembunyikannya dariku. Sekarang aku mengerti kenapa kamu ingin menikah denganku. Kita belum lama bersama, tetapi kamu bertekad untuk menikah denganku. Sekarang aku tahu pernikahan ini hanya untuk menyembunyikan seksualitas mu, kan?"
Gu Zijun terdiam sejenak mendengar hal itu. "Kenapa kamu bisa berpikiran aneh begitu?" Dia berkata dengan jengkel dan hendak memukul kepala Zou Xiaomi.
"O… Oh, jangan memukul kepalaku, itu akan terlihat konyol," kata Zou Xiaomi marah sembari buru-buru melindungi kepalanya.
"Tidak aku pukul saja, kamu sudah terlihat konyol, jadi walaupun aku pukul, sepertinya tidak akan jadi masalah."
"Siapa yang konyol? Jangan mengejek seseorang." Saat mendengar Gu Zijun menyebutnya konyol, seketika mata Zou Xiaomi merah karena marah.
Tawa di wajah Gu Zijun semakin lebar dan dia merasa Zou Xiaomi terlihat seperti kelinci dengan mata merah sepanjang waktu. Dia mengulurkan jari telunjuknya dan menunjuk dahi gadis itu, sambil berkata, "Siapa lagi, tentu saja itu kamu."
"Oke, berhentilah menggoda dan cepat pergi untuk berganti pakaian. Berapa banyak jas yang akan kamu pakai? Ada beberapa tingkat disini." Saat Zou Xiaomi diejek oleh Gu Zijun, dia sangat marah dan ingin menyerang balik. Akan tetapi, tiba-tiba terdengar suara Ajie berbicara.
Zou Xiaomi mendongak dan melihat Ajie berdiri di tangga dengan ekspresi jijik yang terlihat di wajahnya. Saat berbicara, sudut mulut pria itu sedikit terangkat sehingga menampakkan ekspresi mengerikan.
Zou Xiaomi tak percaya kalau tidak ada apa-apa diantara Ajie dan Gu Zijun. Dia memang tidak pintar, tetapi dia juga tidak bodoh untuk menilai ekspresi seseorang. Dia merasa pasti ada sesuatu yang salah diantara mereka berdua.
Gu Zijun kemudian memilihkan gaun pengantin untuk Zou Xiaomi karena dia tidak percaya dengan selera gadis itu. Sebenarnya, dia tidak terlalu peduli tentang foto pernikahan, tetapi mereka tidak boleh tampak terlalu buruk dan jelek saat menikah.
Ajie melihat gaun pengantin yang dipilih Gu Zijun untuk Zou Xiaomi. Dia menarik ujung mulutnya dan berkata, "Kamu memiliki pengamatan yang baik. Gaun pengantin ini memiliki efek yang baik. Tidak peduli pengantin wanita cantik, jelek, gemuk atau kurus, gaun itu akan tetap membuat penggunanya terlihat luar biasa."
"Aku selalu memiliki pengamatan yang bagus, termasuk pengamatan untuk pengantin wanita," tutur Gu Zijun sambil tersenyum.
Ekspresi wajah Ajie tiba-tiba menjadi buruk dan dia menatap Gu Zijun dengan marah. Dia sangat emosi, tetapi tidak tahu bagaimana harus menunjukkannya. Dia hanya bisa membalikkan badan dengan marah dan berpura-pura mengutak-atik kameranya.
Sementara itu, Zou Xiaomi segera berganti mengenakan gaun pengantinnya dengan bantuan pelayan. Ketika keluar dari kamar ganti dan berjalan menuju cermin, dia sedikit terkejut melihat penampilannya. Apakah orang yang ada di cermin benar-benar adalah aku? Pikirnya.
Zou Xiaomi terlihat sangat cantik dengan bibir yang merah cerah, mata hitam jernih dan wajah yang tampak seperti batu giok putih, sangat serasi dengan gaun pengantin putih yang dikenakannya. Saat ini, penampilannya benar-benar tampak seperti putri dalam dongeng. Kecantikannya sangat memesona, dan itu membuatnya tidak bisa dipercaya bahwa dirinya juga memiliki sisi yang indah.
"Sangat indah…" Tiba-tiba seseorang muncul di pantulan cermin. Itu adalah Gu Zijun yang berdiri di belakangnya dan meletakkan tangannya di pundak Zou Xiaomi yang harum.