"Kamu benar-benar tidak ingat denganku? Aku pikir wajahku akan mudah diingat oleh orang. Aku tidak menyangka kamu sudah melupakanku. Itu benar-benar melukaiku," ucap pria itu sambil menghela napas setelah dia tersenyum lebar.
Zou Xiaomi menatapnya lebih dalam lagi karena penasaran. Dia merasa bahwa wajahnya memang tidak asing, namun dia benar-benar tidak ingat siapa pria itu.
"Haha, maafkan aku, aku agak bodoh. Aku benar-benar tidak ingat siapa kamu. Apa kita sudah saling kenal sebelumnya? Kita pernah bertemu ya?" Zou Xiaomi menggaruk kepalanya dan bertanya dengan canggung.
"Ye Chaoyang, apa kamu ingat? Waktu itu… Umm… Aku menyelamatkanmu di rumah kontrakan." Ye Chaoyang mencoba mengingatkan Zou Xiaomi.
"Oh, ternyata itu kamu?" Seketika Zou Xiaomi mengingat pria itu. Tidak heran sedari tadi dia merasa tidak asing dengannya. Padahal tidak banyak pria tampan yang aku kenal, bagaimana bisa aku tidak mengingatnya? batinnya.
Zou Xiaomi menatap Ye Chaoyang dari atas hingga bawah. Tidak heran aku tidak mengenalnya. Terakhir kali aku melihatnya, dia tidak seperti ini, batinnya lagi. Pada saat itu, walaupun Ye Chaoyang terlihat sangat tampan, tetapi dia baru saja bangun tidur, jadi penampilannya agak berantakan dan matanya pun menunjukkan tatapan galak. Pakaiannya juga piyama biasa, tidak seperti penampilannya sekarang.
Sekarang ini yang penting adalah tidak ada lagi tatapan Ye Chaoyang yang terlihat ganas dan membuat Zou Xiaomi merasa takut didekati olehnya seperti waktu itu. Sekarang, dia tersenyum sangat cerah dan terlihat sangat jauh berbeda, jadi tidak heran kalau gadis di hadapannya tidak mengingatnya tadi.
"Masuk, masuk. Aku benar-benar tidak menyangka itu kamu. Jadi kamu adalah seorang mahasiswa ya? Setahuku, sebagian orang yang menyewa rumah disana adalah pekerja, tapi memang ada sih beberapa yang masih mahasiswa." Zou Xiaomi mempersilahkan Ye Chaoyang masuk dan berkata sambil tersenyum.
Ye Chaoyang juga tersenyum dan berkata, "Rumah kontrakan itu sangat murah. Aku mahasiswa miskin, jadi tidak punya banyak uang untuk menyewa rumah yang bagus."
"Itu benar." Setelah mendengar perkataan Ye Chaoyang, Zou Xiaomi segera menunjukkan simpatinya. Dia mengerutkan bibirnya dan memandang Ye Chaoyang selama beberapa detik, seolah sedang menimbang-nimbang untuk mengambil keputusan.
Zou Xiaomi berlari dengan cepat ke kamar, kemudian kembali lagi ke ruang tengah. "Nih. Ini uang tabunganku sendiri. Aku tahu kamu baru saja mengajar, jadi Gu Zijun pasti belum membayarmu, kan? Aku akan meminjamkanmu. Pindahlah rumah kontrakan! Kamu seorang mahasiswa dan pasti memiliki kelas-kelas di siang hari. Rumah kontrakan itu juga jauh dari kampusmu, benar-benar tidak strategis tinggal disana. Di tempat lain, aku tau ada asrama di sebelah kampus dan harganya tidak terlalu mahal. Aku bisa membantumu untuk mendapatkannya. Aku sudah sangat paham dengan lokasi disana."
Ye Chaoyang menatap Zou Xiaomi dengan takjub. Ketika dia melihat tatapan tulusnya, dia tidak tahu mengapa hatinya tiba-tiba bergetar. Dia melihat selembar kertas merah di tangannya dan tidak bisa menahan diri untuk tidak mengangkat bibirnya. Dia tidak bisa menangis, juga tidak bisa tertawa.
"Ambillah! Jangan malu. Aku tidak memberikannya kepadamu secara cuma-cuma. Aku sedang meminjamkanmu terlebih dahulu. Ketika Gu Zijun sudah memberikanmu gaji, kamu bisa mengembalikannya kepadaku." Zou Xiaomi melihat Ye Chaoyang yang tidak segera mengambil uang yang diberikannya. Dia pikir, pria itu malu dan harus didesak agar mau menerimanya. Sebenarnya, dia ingin membayar gajinya juga, namun dia hanya punya selembar uang itu. Bahkan les satu kali pun tidak cukup jika hanya dibayar dengan uang itu, apalagi membayar gajinya selama satu bulan. Karena itu, dia hanya bisa membawa nama Gu Zijun untuk membujuknya.
"Ya, terima kasih. Aku akan menghitung jumlah uangku sekarang. Wow, sudah ada beberapa ribu. Sekarang aku benar-benar bisa menyewa rumah yang bagus. Setelah aku menyewa rumah itu, aku akan mengundangmu untuk menjadi tamu." Ye Chaoyang mengambil uang dari Zou Xiaomi dan berkata dengan setengah bercanda.