"Aku disini bukan untuk mengganggu kalian berdua. Aku juga tidak bermaksud membuat mereka pucat karena terkejut kok, Aku hanya ingin menegakkan keadilan. Apakah kamu tahu bahwa Tang Linyan sudah punya pacar? Karena harus bertemu denganmu, dia mencampakkan pacarnya yang baik dan itu jelas membuat pacarnya sedih," cerocos Zou Xiaomi yang memikirkan keadaan Lu Changping. Saat membicarakan mengenai itu, dia menarik sudut bibirnya begitu keras.
Gu Zijun bukanlah orang yang bodoh yang hanya bisa mengacau. Dia memiliki keterampilan yang tidak bisa dianggap remeh, meskipun latar belakang keluarganya bisa membuatnya sampai di puncak dengan mudah, tapi dia benar-benar bekerja keras di usia muda untuk bisa sampai di posisi itu.
Melihat ekspresi Zou Xiaomi saat berbicara mengenai Lu Changping, dia sudah bisa menebak bahwa gadis itu menyukainya. Dia tersenyum dan berkata dalam hati, Benar-benar gadis yang konyol. Aku bahkan telah menyinggung ayah dan kakaknya melalui perlakuan tadi, tapi sepertinya dia tidak bisa memahami maksudku. Apa dia tidak mengerti, bahwa aku sudah menghancurkan kencan buta dengan kakaknya?
Gu Zijun tiba-tiba merasa Zou Xiaomi yang konyol itu lebih cocok menjadi istrinya dan akan menjadi istri yang sempurna. "Aku tidak peduli apa tujuanmu datang ke sana. Sekarang ini kamu sudah berhasil membuat mereka pucat karena terkejut dan juga malu. Kamu juga sudah mengambil keuntungan dariku waktu itu, jadi aku tidak peduli… Kamu harus bertanggung jawab atas semuanya," katanya sambil menarik wajahnya dan mengekspresikan keluhan.
"Tidak… Memangnya aku harus bertanggung jawab atas apa?" Wajah Zou Xiaomi memucat. Tiba-tiba dia memiliki firasat buruk, dia pun berkedip dan pura-pura kebingungan.
Gu Zijun mendengus dan berkata, "Aku tahu kamu sebenarnya mengerti apa yang aku maksud. Karena aku harus menjelaskan, baiklah aku akan menjelaskannya. Ayahku dan ayahmu memiliki sebuah perjanjian sehingga mereka akan melakukan perjodohan. Bukan aku yang ingin kencan buta dengan Tang Linyan, sebenarnya aku pun terpaksa melakukannya dan tidak punya pilihan. Tapi kamu kebetulan muncul, kita kan dulu telah melakukan 'itu' juga karena kebetulan. Apa kamu tidak berpikir ini sudah diatur oleh Tuhan? Kalau kamu tidak ingin Tang Linyan berkencan denganku, kamu harus berjanji padaku, bahwa kamu akan membuat ayahku membatalkan perjanjiannya! Kalau kamu tidak setuju dan tidak ingin bertanggung jawab, aku akan pergi ke Tang Linyan. Aku pikir dia terlihat sangat tertarik padaku, sepertinya dia benar-benar ingin meninggalkan pacarnya dan ingin bersama denganku."
"Kamu tidak boleh pergi menemuinya. Apakah kamu ingin menjadi orang ketiga yang menjijikkan?" Seketika Zou Xiaomi berteriak setelah mendengar Gu Zijun mengatakan dirinya akan pergi menemui Tang Linyan hingga membuat telinga dan wajahnya memerah.
"Aku tidak ingin menjadi orang ketiga, tetapi aku juga tidak bisa menjadi anak yang tidak berbakti! Jika kamu tidak ingin bertanggung jawab atas diriku. Apalagi yang bisa aku lakukan?" Ujar Gu Zijun sambil mendengus.
"Bukannya aku tidak ingin bertanggung jawab untukmu, hanya saja…" Zou Xiaomi memerah untuk waktu yang cukup lama, dia memikirkan alasan apa yang tepat untuk menjawab. Akhirnya, dia membuka suara, "Aku bukan putri sah Tang Shaoren. Keluarga Tang tidak mengakui aku."
"Tidak masalah, selama kamu benar-benar putri kandung Tang Shaoren, itu tidak bertentangan dengan perjanjian ayahku dan ayahmu," Gu Zijun mencoba menghibur dan berkata dengan tepat. Setelah beberapa saat terdiam, sambil tersenyum dia kemudian berkata lagi dengan lembut, "Sebenarnya, ada baiknya membunuh 3 burung dengan 1 batu (mendapat tiga keuntungan sekaligus). Pertama kamu akan berhasil menghancurkan kencan buta Tang Linyan denganku. Kedua aku tidak harus menjadi orang ketiga. Dan ketiga, kamu bisa bertanggung jawab atas perbuatanmu waktu itu kepadaku."
"Tapi… Tapi…" Zou Xiaomi berpikir bahwa ide Gu Zijun bukanlah hal yang baik. Dia mengerutkan kening cukup lama, mencoba memikirkan alasan untuk menolak. Akan tetapi, tidak ada alasan apa pun yang tepat muncul dibenaknya untuk menolak.
Gu Zijun menatap wajah Zou Xiaomi yang memerah, lalu tersenyum tipis. Jika dilihat secara detail dan menyeluruh, gadis itu memang tidak terlalu cantik, tetapi cukup menarik untuk dilihat, Bukankah dengan diam itu berarti mengiyakan? Aku tidak ingin hanya memiliki hubungan semalam dengannya. Aku berharap bisa hidup damai bersamanya di masa depan, pikirnya.