Chereads / Cinta Itu Candu / Chapter 3 - Bukankah Itu Perbuatanmu?

Chapter 3 - Bukankah Itu Perbuatanmu?

Zou Xiaomi berjalan tertatih-tatih keluar dari hotel, sementara Gu Zijun hanya mengamatinya berlalu dari jendela kamar. Sungguh kejam pria itu! Dia bilang, dia telah memaafkan aku, tapi pada kenyataannya tidak membiarkan aku untuk beristirahat sebentar dan malah menyeretku keluar. Sungguh, perbuatan itu sangat menyakiti hatiku. Walaupun awalnya aku bersikap keras padanya, tetapi dalam situasi begini, perempuan akan mengalami kerugian lebih banyak dari laki-laki, kan? Batinnya.

"Tang Linyan, aku tidak akan membiarkanmu lolos begitu saja!" Gerutu Zou Xiaomi yang masih kelelahan dalam perjalanannya. Bahkan, dia sempat hampir terjatuh akibat perasaannya yang begitu kesal pada kakak tirinya itu, beruntung dia masih bisa berpegangan tangan pada tembok-tembok di sepanjang jalan. Bagaimanapun, amarah dalam hatinya jauh lebih besar dibanding rasa lelahnya. Perasaan bencinya pada Tang Linyan membuatnya bersumpah akan sanggup menusuk jantung gadis itu sampai mati hanya menggunakan tatapan mata saja.

Kalau saja Tang Linyan tidak memasukkan obat tidur ke dalam gelas anggur milik Zou Xiaomi, dia tidak akan berada dalam situasi seperti ini, tidak juga tertipu dan bahkan tidak menjadi orang cabul yang memerkosa pria di dalam kamar hotel. Untung saja dia masih punya sedikit uang di dalam dompetnya sehingga tanpa pikir panjang, dia langsung menghentikan taksi untuk pergi menuju ke asrama sekolah kakak tirinya itu.

Tahun ini Zou Xiaomi genap berusia 17 tahun dan Tang Linyan berusia 20 tahun. Dulu kakak tirinya itu sempat lama tidak melanjutkan sekolah, oleh karena itu, sekarang dia masih tercatat sebagai siswa tahun ketiga. Keduanya lahir dari ibu yang berbeda, karena itu, sikap dan watak mereka pun sangatlah berbeda jauh. Namun, hubungan mereka sudah begitu dekat selayaknya saudara kandung.

Begitu seringnya Tang Linyan meminta Zou Xiaomi datang ke sekolah untuk membawakannya makanan atau barang yang dibelinya di luar sekolah, hingga gadis itu membuat panggilan untuknya, yaitu 'si pengantar barang'.

Bahkan pernah di suatu hari, Tang Linyan berkali-kali memerintahkan Zou Xiaomi untuk mengantarkan barangnya hingga dia menjadi sangat sibuk dan mondar-mandir kesana kemari. Hal itu juga yang membuat Bibi penjaga asrama mengenal betul siapa dirinya, bahkan penjaga asrama itu pun tak perlu lagi melakukan pemeriksaan setiap kali dia datang untuk mengantarkan barang ke asrama.

"Mengapa kamu datang ke sini?" Tang Linyan baru saja hendak pergi dari asrama saat tiba-tiba bertemu Zou Xiaomi di muka pintu. Dia memiliki kamar di asrama, tapi tidak pernah sekalipun tidur di sana. Setiap malam dia selalu melanglang buana di luar asrama. Pasalnya, mana mungkin seorang Nona Muda Tang yang begitu menawan bisa tinggal di tempat seperti asrama sekolah? Namun, untuk memupuk sifat pekerja keras bagi nona muda ini, orang tuanya mengirimnya tinggal di asrama sekolah.

Tang Linyan terkejut bukan main saat melihat Zou Xiaomi berdiri di depan pintu dengan penampilannya yang berantakan. Tapi, kalau dikaitkan dengan keadaannya yang meracau semalaman akibat mabuk, maka yang membuat dia benar-benar terkejut adalah adanya satu keajaiban, yakni Zou Xiaomi tidak mati terbunuh tadi malam.

"Hmm, sungguh sangat aneh! Semalam kamu menaruh obat bius ke dalam minumanku, kan? Bukankah itu perbuatanmu?" Zou Xiaomi sebetulnya tahu bahwa Tang Linyan yang melakukan itu, namun dia tidak bisa untuk memendam pertanyaan konyol tersebut. Mereka lahir dari ibu yang berbeda, tapi memiliki ayah yang sama, jadi bagaimana mungkin kakak tirinya itu dapat melakukan perbuatan yang begitu kejam padanya.

"Bukankah kamu sebenarnya sudah mengetahuinya, huh? Dengan keadaan yang berantakan ini, apa masih berani pergi denganku lalu menggoda pacarku? Apakah menurutmu dia akan tertarik dengan perempuan yang tidak suci lagi? Ah, sudahlah bukan masalah lagi bagiku, aku tidak tertarik lagi dengannya, kamu bisa memilikinya kalau kamu memang sangat menginginkannya. Ayah telah mengenalkanku dengan laki-laki lain, kami akan bertemu besok lusa," ujar Tang Linyan penuh kemenangan.

Zou Xiaomi merapatkan gigi-giginya karena kesal. Penampilannya saat ini terlihat begitu buruk, kumal dan berantakan. Dia selalu berusaha bersikap baik terhadap kakak tirinya karena dia sadar bahwa dirinya adalah anak dari perempuan yang bukanlah istri sah ayah Tang Linyan.

Bagaimanapun, bukan salah Zou Xiaomi kalau akhirnya dia bersaudara dengan Tang Linyan. Kalau bisa memilih, dia pasti tidak ingin menjadi seorang anak dari wanita yang tidak memiliki hubungan sah dengan seorang pria sehingga membuat dirinya tidak diakui sebagai seorang anak oleh pria itu. Namun, apa yang membuat Tang Linyan harus begitu kejam padaku? Bahkan kepada orang yang tidak dikenal saja, siapa pun tidak boleh berbuat seperti itu. Kamu anggap aku hanyalah anak kecil? Kamu akan lihat nanti... aku bukan anak kecil, katanya dalam hati sambil merapatkan gigi-giginya.

Dengan mata merah penuh kemarahan, Zou Xiaomi menghampiri Tang Linyan perlahan-lahan, lalu menampar Tang Linyan tepat di wajahnya keras-keras. Suara dari tamparan itu begitu keras hingga menggema di dinding-dinding asrama. Dan sebelum kakak tirinya itu sempat membalasnya, dia sudah lari dan kabur lebih dulu untuk menyelamatkan diri dari amukannya.