Kepala Laurent mulai berdarah karena dibentur-benturkan ke dinding. Kini dia sudah pingsan, sementara darahnya yang berwarna merah gelap itu telah mengering.
Du Xiaoran mendorong Laurent dengan jijik dan mengeluarkan saputangannya untuk membersihkan tangannya. Setelah itu, ia menelepon bawahannya dan meminta mereka untuk mencari tahu tentang keberadaan Luo Anning.
30 menit…1 jam… 3 jam telah berlalu… Namun, masih belum ada kabar tentang Luo Anning.
Du Xiaoran tidak bisa berhenti khawatir karena dia masih belum tahu siapa penyelamatnya. Dia bertanya-tanya, 'Luo Anning kehilangan begitu banyak darah. Apakah dia baik-baik saja sekarang?'
Saat melihat darah yang berceceran di lantai, jantungnya seolah berhenti berdetak. Dia menggertakkan giginya dan menekan nomor yang tidak pernah ia hubungi dalam 5 tahun terakhir.
"Tuan muda."
"Cari tahu keberadaan Luo Anning. Aku ingin lokasi persisnya dalam waktu satu jam."
"Tuan muda… ""