Keesokan pagi Xue Miaomiao kembali membelikan Zhong Haotian bubur dan naik untuk mengantarnya ke lantai 8, tapi pegawai hotel mengatakan bahwa Zhong Haotian sudah keluar dari hotel itu. Akhirnya dengan kesal Xue Miaomiao memakan bubur yang dia beli kemudian mengemasi barangnya dan kembali kota C.
Tao Yiqiu tidak mengatahui tujuan kepergiannya sehingga dia hanya membelikan tiket keberangkatan, untuk tiket pulang Xue Miaomiao membeli tiket keretanya sendiri.
Di dalam pesawat Jiang Yu menerima telepon dari petugas hotel yang mengatakan seorang gadis bernama Xue Miaomiao mengantarkan sarapan pagi untuk Zhong Haotian dan dirinya. Tapi setelah diberi tahu bahwa mereka sudah keluar dari hotel Xue Miaomiao merasa kecewa sampai menangis. Walaupun Jiang Yu merasa Xue Miaomiao bukanlah gadis yang mudah menangis karena hal sepele seperti itu, dia memutuskan untuk tidak berkata apa-apa.
Setelah menerima telepon tersebut Jiang Yu menceritakan hal tersebut kepada Zhong Haotian. Setelah mendengarnya, tangannya yang sedang membalik-balik dokumen terhenti sejenak tapi Jiang Yu tidak mengetahui apa maksud dari ekspresi yang terpancar dari mata Zhong Haotian.
Xue Miaomiao tiba di kota C keesokan siangnya.
Ponselnya kehabisan baterai dan barang-barang yang dijual di kereta sangat mahal, sehingga demi menghemat uang dia hanya makan mie instan. Setelah turun dari kereta dia merasa sangat lapar hingga kepalanya pusing. Dia memutuskan untuk makan semangkuk mie di sebuah restoran cepat saji. Setelah selesai makan, Xue Miaomiao naik bis dan kembali ke sekolah.
Di dalam kamar asrama hanya ada Chen Jun. Dia melihat Xue Miaomiao dari atas sampai bawah. Kalimat pertama yang dikatakannya adalah, "Pagi ini ada laki-laki berumur 30 tahunan yang mencarimu. Dia datang membawa mobil kemudian meninggalkan nomor telepon untukmu." kata Cheng Yun sambil menyodorkan selembar kertas yang berisi nomor telepon kemudian keluar dari kamar asrama tanpa mengatakan apapun lagi.
Xue Miaomiao mencibirkan bibirnya kebingungan. Teman kamar asramanya, Chen Jun, memang misterius dia bisa datang dan pergi tanpa ada yang mengetahui dia dari mana ataupun mau kemana. Xue Miaomiao tidak perlu menebak siapa yang datang mencarinya, itu pasti Liu Hao! Xue Miaomiao segera mengeluarkan ponselnya dan menelepon Liu Hao.
Liu Hao mengatakan bahwa dia sudah menemukan file dokumen yang diminta oleh Xue Miaomiao, kemudian meminta Xue Miaomiao untuk pergi ke kantor polisi mengambilnya sendiri. Xue Miaomiao yang baru tiba segera mengganti pakaiannya kemudian mengambil tas dan bergegas pergi ke kantor polisi. Dia tidak bisa membuang waktu untuk membantu Peng Jiang menemukan pembunuhnya.
Xue Miaomiao tiba di kontor polisi saat hari mulai sore, para petugas polisi terlihat sedang sibuk menangani kasus mayat wanita yang ditemukan di dalam waduk air. Liu Hao membentuk sebuah tim khusus untuk melakukan penyelidikan yang lebih intensif.
Xue Miaomiao menunggu beberapa menit untuk bertemu dengan Liu Hao. Liu Hao terlihat sangat kacau bahkan dia terlihat tidak sempat mencukur kumis dan janggutnya. Kelihatannya kasus mayat wanita yang ditemukan di waduk air belum terpecahkan. Liu Hao mengambil dokumen dari dalam lacinya kemudian melemparkannya ke arah Xue Miaomiao.
Xue Miaomiao segera membaca isi dokumen itu, itu adalah dokumen 3 tahun lalu yang berisi tentang laporan tim Peng Jiang saat bertugas. Aku tidak melihat ada yang spesial dengan laporan itu, tapi Peng Jiang mengatakan kepada Xue Miaomiao bahwa seseorang sengaja menghancurkan dokumen ini. 'Bagaimana mungkin ada orang yang ingin menghancurkan sebuah dokumen biasa seperti ini?' pikir Xue Miaomiao dalam hati.
Xue Miaomiao melihat Liu Hao yang sedang menjambak rambutnya sendiri karena kesal dan kebingungan. Kemudian Xue Miaomiao membawakan segelas air dan berkata, "Kak, minumlah dulu untuk membasahi mulut kakak."
Liu Hao melihat ke arah Xue Miaomiao kemudian mengambil gelas yang dibawa oleh Xue Miaomiao. "Katakan apa yang kamu perlukan?" kata Liu Hao seolah mengerti isi kepala Xue Miaomiao.
Xue Miaomiao mengangkat dokumen yang ada di tangannya dan bertanya: "Bagaimana kakak bisa mendapatkan dokumen ini? Ini dokumen yang tidak mudah didapatkan bukan?"
"Bagaimana kamu bisa tahu aku tidak mudah mendapatkan dokumen ini?" tanya Liu Hao.
"Temanku yang mengatakannya, dia bilang dokumen ini susah didapatkan."
"Sepertinya temanmu sama seperti aku yang telah mencari di kantor polisi ini. Aku tidak bisa menemukan dokumen ini di sini, jadi aku menggunakan cara lain untuk mendapatkannya."
"Kakak memang hebat! Kakak adalah idolaku!"
Kata Xue Miaomiao memuji Liu Hao, tapi sepertinya Liu Hao tidak memiliki waktu untuk membantunya menganalisa dokumen 3 tahun lalu itu. Akhirnya Xue Miaomiao memutuskan untuk duduk di kantor polisi menunggu malam tiba, kemudian dia bisa membahasnya dengan Peng Jiang. "Dari 4 daftar nama yang diberikan Peng Jiang, tersisa 2 orang yang belum diselidiki oleh Xue Miaomiao. Bagaimana jika tidak ada orang yang seperti dideskripsikan oleh Peng Jiang?" gumam Xue Miaomiao dalam hati.
Pukul 4 sore Liu Hao mengangkat telepon bahwa suami mayat wanita yang ditemukan di waduk air yang bernama Chen Cong, dia mengalami kecelakaan dan sedang dilarikan ke rumah sakit.
刘浩一直怀疑陈聪,但苦于找不到证据,反正案子现在没头绪,于是决定去医院看看,薛淼淼闲着没事,也上了他的警车.
Dari awal, Liu Hao sebenarnya mencurigai Cheng Cong tapi dia tidak memiliki bukti yang kuat. Setelah mendapatkan telepon itu Liu Hao memutuskan untuk pergi ke rumah sakit untuk melihat keadaan Cheng Cong. Xue Miaomiao sebenarnya tidak memiliki urusan dengan kasus ini ikut Liu Hao ke rumah sakit untuk menghabiskan waktu.
Saat di rumah sakit, Xue Miaomiao terkejut melihat seorang pria sedang berjalan di koridor rumah sakit.
Pria yang dilihatnya adalah Zhong Haotian! 'Kenapa tuan Zhong bisa berada di sini? Wajahnya masih terlihat pucat, apa dia sakit?' Pikir Xue Miaomiao dalam hati. Xue Miaomiao bergegas menghampiri Zhong Haotain.
"Tuang ZHong kenapa anda datang kemari? Apa penyakit maag anda belum membaik? Aku kan sudah bilang anda tidak boleh seperti itu terus, kenapa tidak mendengarkan perkataanku?!"
Xue Miaomiao mengomeli Zhong Haotian. Setelah selesai berbicara dia menyadari bahwa semua orang di sana sedang melihatnya dengan tatapan aneh dan dia pun melepaskan genggaman tangannya.
Tak lama kemudian Jiang Yu datang menghampiri kedua orang itu, kemudian dia menarik Xue Miaomiao untuk menjauhi Zhong Haotian.
"Tuan Zhong, orang itu tidak mengalami luka yang serius hanya retak pada tulangnya. Sepertinya dia hanya menginginkan uang."
"Jika begitu berikan dia uang, lalu katakan untuk jangan pernah muncul di hadapanku lagi."
Liu Hao kaget dan berkata, "Tuan Zhong yang menabrak Cheng Cong bukan anda kan?"
Zhong Haotian terlihat tidak ingin menjawab apapun sehingga Jiang Yu yang mengurus masalah tersebut, sedangkan Zhong Haotian pergi dari sana.
Xue Miaomiao merasa ada yang tidak wajar dengan Zhong Haotian dan berusaha mengikutinya tapi ditahan oleh Jiang Yu. "Xue Miaomiao jangan mengganggu tuan Zhong!" Kata Jiang Yu memperingati.
"Tuang Zhong kelihatannya sedang murung, aku akan pergi melihatnya sebentar."
"Itu kan karena kamu, siapa yang menyuruhmu untuk menyebutkan nama nona Xia?! Akhirnya malam itu setelah tiba di kota C, tuan Zhong pergi berkendara seorang diri untuk pergi melihat nona Xia. Dan berakhir dengan menabrak Chen Cong, orang itu cukup pintar dan dia hanya ingin mengambil keuntungan dari situasi ini."
Xue Miaomiao melihat punggung Zhong Haotian yang berjalan pergi. Zhong Haotian begitu mencintai Xia Sang hingga melakukan hal itu. Xue Miaomiao mengira karena tubuhnya yang kecil dia dapat menyelinap masuk ke dalam hati Zhong Haotian, tapi siapa sangka walaupun dia kecil dia tetap tidak dapat menyelinap masuk. Selama ini Xue Miaomiao merasa jika ia dapat berada di sekitar Zhong Haotian itu sudah lebih dari cukup. Memikirkan hal itu dia hanya bisa menertawakan dirinya sendiri.
"Xue Miaomiao kamu sedang mentertawakan apa?" tanya Jiang Yu sambil melihatnya keheranan.
Xue Miaomiao menjulurkan lidahnya kemudian berkata, "Aku tidak mentertawakan apa-apa. Orang itu berusaha mengambil keuntungan dari tuan Zhong lihat saja apa yang akan aku lakukan!"
Karena tulang Chen Cong yang retak, dia harus berbaring di atas ranjang pasien. Dia memandang suster yang sedang memasang infus dengan tatapan penuh hawa nafsu, tapi saat melihat Liu Hao masuk wajahnya langsung berubah.
"Petugas Liu sudah datang?"
"Saya datang menjenguk anda." kata Liu Hao sambil tersenyum dan berjalan masuk. Tangannya yang besar tanpa ragu menyentuh kaki Chen Cong yang retak hingga Chen Cong merintih kesakitan.
"Pak polisi masih mencurigai saya? Istri saya sudah meninggal dengan keji, anda bukannya menyelidiki kasus itu malah datang kemari. Apa ingin membuat saya meninggal bersama istriku juga?"
Liu Hao tertawa dengan dingin kemudian menepuk pundak Chen Cong dan berkata, "Jika saya ingin anda meninggal, sekarang anda pasti sudah berada di rumah duka bukannya di ranjang rumah sakit."
"Apa pak polisi menyumpahi saya? Saya tidak menginginkan kehadiran bapak di sini. Hei kamu yang di sana lihat atasanmu memukul saya, jangan kira orang kaya dapat berbuat semaunya sendiri!"