Chereads / Malam Hantu / Chapter 49 - Maju Membela (Bagian 2)

Chapter 49 - Maju Membela (Bagian 2)

Bai Ziyuan menggigit bibirnya, dia melihat dengan tatapan yang dingin kepada pria itu, "Aku hanya mengatakan apa yang aku ketahui saja, aku mana punya nyali sebesar itu!" katanya.

"Bawa ke pengadilan saja." kata seseorang, dan ucapan tersebut keluar dari mulut Ning Mojian.

"Jian Jian?!" kata Bai Ziyuan, Aku sudah berusaha membuat suasana jadi bisa terkontrol, kenapa dia malah bersikeras meminta untuk pergi ke pengadilan? Benar-benar orang bodoh! batinnya.

Pria yang menuduh Ning Mojian, saat ini dari sudut bibirnya tampak tersenyum penuh kemenangan.

"Aku tidak apa-apa kok." kata Ning Mojian sambil tersenyum.

Warga melihat Ning Mojian yang ingin dirinya sendiri untuk dibawa ke pengadilan, di tambah lagi melihat Bai Ziyuan yang sangat membelanya, mereka melihat hubungan keduanya terlihat sangat baik. Jadi mereka berpikir, bahwa apa yang dikatakan oleh Bai Ziyuan pasti benar, kalau memang hubungan dengan Keluarga Bai saja sangat baik, berarti tuduhan pencurian anak itu benar-benar tidak berdasar.

Akhirnya membuat perilaku warga kepada Ning Mojian, langsung berubah seratus delapan puluh derajat. Walaupun sudah tidak memaki-maki dan tidak membuang daun seledri ke tubuhnya lagi, tapi warga tetap tidak berniat untuk melepaskannya. Semua kebenarannya, tinggal menunggu hasil pengadilan yang akan dilakukan oleh Hakim Yang.

Kerumunan orang itu berbondong-bondong berjalan ke depan pintu pengadilan, penjaga pintu yang melihat banyak orang datang langsung segera memberitahu ke bagian dalam. Setelah masuk ke aula besar, orang-orang yang membawa Ning Mojian berlutut dan tidak berani mendongakkan kepalanya, mereka terlihat sedang menunggu perintah dari seseorang, baru setelah itu mereka perlahan-lahan mendongakkan kepalanya.

"Kalian, ada perlu apa datang ke sini?" tanya Hakim Yang sambil memicingkan matanya. Dia melihat ke orang-orang yang berlutut di depannya, ada tujuh orang di sana. Kebanyakan dari kerumunan itu, saat ini hanya berdiri di depan pintu gerbang tetapi juga ikut mendengar.

"Hakim Yang, ada yang mengatakan bahwa Nona ini adalah pedagang manusia, jadi kami membawanya ke pengadilan ini." kata pria yang ada di barisan depan.

Hakim Yang mengerutkan keningnya, akhir-akhir ini karena masalah inilah dia merasa pusing sampai sudah beberapa hari tidak bisa tidur. Sekarang setelah mendengar masalah yang berkaitan dengan ini, dia pun langsung bersemangat. Lalu, dia melihat Ning Mojian yang sedang berlutut di aula besar dan diikat dengan tali. Bajunya penuh dengan darah, dia melihat kalau perempuan itu tampaknya sangat lemah. Sampai-sampai dia berpikir, kalau mungkin wanita itu tidak mampu mengangkat ember berisi air, jadi mana mungkin dia bernyali besar dan dituduh menjadi pedagang manusia.

Hanya bekas lukanya saja yang tidak enak dilihat, wanita berwajah buruk seperti ini pasti sulit untuk menikah. Jadi bisa saja muncul rasa iri, sehingga ada keinginan untuk menghancurkan keluarga bahagia. Dugaan seperti inilah yang bisa dijadikan alasan untuk menjual anak, jadi itu bukanlah sesuatu yang mustahil.

"Kamu bukan warga Kota Jia Ding, siapa namamu? Rumahmu dimana?!" tanya Hakim Yang sambil melihat Ning Mojian. Kemudian dia bertanya lagi, "Mau pergi kemana? Tolong jawablah dengan sejujur-jujurnya!"

"Aku bernama Ye Jian dan berasal dari Hang Zhou." kata Ning Mojian menjawab dengan sangat santai, "Kemarin aku lewat di Kota Jia Ding, kemudian berkenalan dengan Tuan Muda Bai. Dua hari ini aku tinggal di kediaman Bai, lalu berencana pergi ke Kota Qin untuk menemui kerabat di sana" katanya lagi.

Hakim Yang mengerutkan keningnya, karena dari ucapan Ning Mojian dia tidak mendengar sedikitpun hal yang mencurigakan. "Kamu kenal dengan pangeran Bai?" tanyanya.

"Iya." Ning Mojian menjawabnya sekali lagi dengan tegas.

Ning Mojian belum sempat menjelaskan, tiba-tiba terdengar teriakan seseorang dari kerumunan, "Hakim Yang, apa yang dia katakan semuanya benar!" katanya.

Hakim Yang mengambil palu pengadilan dan memukulnya dengan keras, suara berisik yang berasal dari luar langsung terdiam. Lalu, dia melihat keluar dan mencari asal suara itu, "Siapa yang berkata tadi? Segera berdiri ke aula besar!" perintahnya.

Bai Ziyuan sudah tidak memedulikan lagi lukanya, dengan cepat dia menerobos kerumunan dan muncul di aula besar. Dia tampak menggenggam tangannya ke depan, untuk memberi hormat kepada Hakim Yang. "Aku yang berkata barusan!" kata Bai Ziyuan sambil berdiri dan menatap ke arah Hakim Yang dan berkata lagi, "Dia adalah Tamu penting keluargaku, apa lagi dia tidak pernah keluar dari kediaman Bai, bagaimana mungkin dia bisa menjadi pencuri anak-anak...!"