"Kamu tidak ingin hidup ya?!" tanya Bai Ziyuan kepada Ning Mojian, dia mencoba untuk berdiri, lalu menarik tangan Ning Mojian dan mengajaknya untuk melarikan diri. Walaupun sudah tahu kalau tidak mungkin bisa kabur, namun insting menyelamatkan hidup masih tetap ada.
Namun, Ning Mojian menghempaskan bajunya, dia tidak ingin ada sedikitpun jejak dari Bai Ziyuan ada pada dirinya, dia juga tidak ingin bersentuhan dengannya.
"Benar-benar sudah gila!" kata Bai Ziyuan sambil menatap ke arah Ning Mojian. Melihat Ning Mojian yang seperti ingin mencari mati, dia sampai tidak bisa mengungkapkan isi hatinya menggunakan kata-kata.
Hantu wanita berbaju pengantin itu melihat ke arah Ning Mojian yang tidak takut pada dirinya, lalu dia pun tertawa dingin. Ketika itu juga terlihat kuku tangannya berubah semakin panjang dan hitam. Kemudian, hantu wanita itu langsung mengarahkan kukunya ke dada Ning Mojian dengan sangat cepat.
Bai Ziyuan yang ketakutan langsung menutup kedua matanya, dia takut karena akan melihat pemandangan yang penuh dengan darah. Namun ketika sudah lama menunggu, dia tidak mendengar suara menyeramkan apapun yang dibayangkan olehnya. Lalu, dia membuka sedikit jari tangannya, dan dari sela-sela jarinya itu dia mengintip untuk melihat keadaan di sekitarnya. Dia melihat bahwa hantu wanita itu melayang pergi di udara.
Pergelangan tangan Bai Ziyuan langsung diraih oleh Ning Mojian yang ada di depannya, kemudian langsung ditarik untuk pergi. Melihat keadaannya saat ini, membuat Bai Ziyuan pelan-pelan menurunkan tangannya.
Waktu kecil, Bai Ziyuan sering melihat cara biksu menangkap hantu, namun mengusir hantu dengan tangan kosong seperti ini baru pertama kali dia melihatnya, Tatapan kesalnya yang awalnya diberikan terhadap Ning Mojian, sekarang berubah menjadi tatapan kagum.
"Kau itu sebenarnya siapa?!" dengan kesal Bai Ziyuan bertanya.
Sebenarnya, hantu wanita berbaju pengantin itu sudah berada di hutan ini selama tiga ratus tahun lamanya. Sudah banyak juga biksu yang mau melenyapkannya, namun tidak berhasil, dan ternyata dia bisa lenyap di tangan wanita yang tidak dikenalnya ini. Yang paling membuatnya aneh adalah semua biksu menggunakan jimat untuk menangkap hantu, karena hantu tidak memiliki tubuh yang sebenarnya.
Tapi wanita di depannya ini, bisa dengan mudah menggunakan tangan kosong untuk menangkap hantu. Tenaganya sangat kuat, sehingga hantu wanita itu sampai tidak berdaya berhadapan dengannya. Lalu yang paling penting, dia tidak kabur untuk menghindari pengejaran hantu wanita tadi.
Ning Mojian terlihat menundukkan kepala, rambut panjangnya yang terurai saat ini sedang menutupi wajahnya. Kalau saja Ning Mojian tidak memiliki bayangan, mungkin orang-orang akan salah paham dan menganggap dia itu siluman.
"Hanya hantu kesepian yang telah mengembara selama tiga ratus tahun. Apa kau mengira bahwa kau sudah memiliki kemampuan yang tinggi, hah?" Suara itu terdengar dingin dan menusuk, terasa napas yang tidak teratur di badannya. Lalu dia melanjutkan kata-katanya, "Orang-orang yang ingin berurusan denganku, apakah kalian ingin menyia-nyiakan penantian selama tiga ratus tahun?"
Hantu wanita berbaju pengantin itu membelalakkan matanya, wanita berbaju pengantin yang ada di depannya, saat ini sedang memancarkan energi spiritual yang sangat kuat. Membuatnya merasa, bahwa aura gelap yang ada dirinya perlahan-lahan menghilang. Saat itu juga dia baru sadar kalau sudah melawan orang yang seharusnya tidak boleh dilawan.
"Dewa... aku mohon, tolong ampuni aku. Aku tidak akan menakut-nakuti atau melukai siapapun lagi... Aku mohon lepaskan aku...!" Hantu wanita berbaju pengantin itu berlutut di tanah dengan takut. Lalu, dengan suaranya yang keras dia berkata lagi, "Aku akan berubah jadi baik, aku mohon Dewa... ampuni nyawaku!"
Perubahan drastis ini membuat Bai Ziyuan sedikit tidak terbiasa, sedetik tadi hantu wanita itu begitu sombong, tapi sekarang malah menciut seperti anak kambing. Pandangan matanya langsung menuju ke arah Ning Mojian, lalu dia membatin, Aku tidak menyangka bahwa wanita ini ternyata seorang Dewa... Hanya saja, aku tidak tahu dia Dewa dari mana?
"Dewa?" Ning Mo tersenyum dingin, "Apakah kamu ini sedang menghinaku, hah?!" katanya lagi.
Hantu wanita berbaju pengantin itu tercengang, dengan segera mengangkat kepalanya mencoba untuk melihat Ning Mojian dengan jelas. Cahaya bulan terlihat semakin redup, hantu wanita itu tidak bisa melihat Ning Mojian dengan jelas. Saat itulah, tiba-tiba angin berhembus dan membelai rambut panjang Ning Mojian.
Di antara alisnya saat ini terlihat cahaya merah yang bersinar, seperti sebuah lambang api. Mata Ning Mojian yang tertutup perlahan-lahan terbuka, bola matanya terlihat semerah darah, bagaikan melihat permata merah yang bersinar di malam hari. Membuat orang akan tersentuh saat melihatnya, wajah cantik wanita ini semakin terlihat mengagumkan.
Hantu wanita berbaju pengantin itu melihat lambang api di kening Ning Mojian, seketika merasa ketakutan. Saat melihat kedua bola matanya yang semerah darah itu, membuat bibirnya langsung gemetaran dan tidak berani memohon lagi. Aura gelapnya saat ini sedang dihisap oleh Ning Mojian, dengan ikhlas dia bersedia untuk diambil auranya itu. Kemudian jiwanya terbang bagaikan asap lalu menghilang...