hujan turun deras saat aku baru saja menyalakan komputer.kamar yang awal nya riuh dengan suara hujan kini bertambah ramai dengan suara musik dari speaker komputer.perpaduan rinai hujan dan musik membuatku merasa nyaman.ditambah dengan secangkir cappucino,membuat sore hari ini makin bersinar.hmm,Social network akhir-akhir ini membuatku kecanduan komputer.belum lagi kesukaanku melihat koleksi foto teman-teman.terutama foto radit,seniorku di komunitas capoeira.belum lima menit aku membuka akun social network,ponselku berbunyi.
dari radit!aku mengatur napasku yang memburu kegirangan.lalu membuka pesannya.
"kirei,kutunggu di cafe brontoseno pukul lima sore.there's important thing we must to talk."
tak peduli hujan yang turun deras, kusambar sweater dan kunci mobil. sebelum pergi dengan mobilku, terlebih dulu ku poles mukaku dengan bedak dan menyemprot tubuhku dengan parfum. meskipun terburu-buru, aku masih ingat siapa yang akan ditemui. bisa dibilang, Radit lah orang yang menjadi obsesiku selama hampir setahun ini.
awalnya degup jantungku cukup normal,tanganku juga tidak sedingin es.tapi setelah aku duduk di salah satu bangku cafe brontoseno, semuanya berubah!pertama, nafasku memburu. kedua, keringat dingin membasahi wajah dan tangankusehingga aku harus berulang kali mengeringkannya dengan saputangan.ketiga, aku merasa ada yang salah dengan Radit. Radit memang seniorku. biasanya senior tidak terlalu dekat dengan juniornya. apalagi junior sepertiku.
hmm,aku bukan cewek gaul seperti perempuan-perempuan yang ada di sekelilingnya, aku hanya gadis remaja yang ingin belajar capoeira di komunitas yang sama dengan Radit.tapi akhir-akhir ini kami cukup dekat selain berkomunikasi lewat social network,Radit seringkali mengirim pesan pendek pada ku.Radit bukan tipe orang yang suka datang terlambat. tapi kini ?dia terlambat hampir 1 jam dan membuatku menunggu lama.
adzan maghrib berkumandang 15 menit lalu .maka aku meninggalkan meja menuju mushola terdekat, dan menunaikan ibadah wajib ku .sekembalinya aku dari mushola, aku melihat Radit di sana. di bangku yang sama dengan senyum indah nya dan mata coklat yang selalu memberikan rasa teduh kepadaku .sore itu Radit tampak menawan dengan kaus biru,celana jeans, dan sneakers. aku duduk di depan Radit ,mencoba mengatur nafasku yang memburu lagi. kupesan segelas cappucino untukku.
"lama?" tanyanya memecahkan kesunyian,"hmm...cukup,"aku tersenyum padanya pandangan mataku teralih pada televisi yang dipasang di ujung cafe.televisi tersebut sedang memutar acara berita yang menampilkan sebuah mobil rally yang tergelincir di jalanan licin dan masuk ke jurang.di acara tersebut ,aku melihat bagaimana usaha para tim dokter untuk menyelamatkan pengemudi yang diduga masih remaja. pengemudi itu tampaknya terluka parah, bahkan bisa meninggal dalam waktu dekat.sementara mobil rally berwarna hijau sudah hancur dan tidak berhasil diangkat dari jurang. tunggu sebentar...
"Radit,itu mobilmu?"tanyaku konyol, diiringi desahan ketakutan.
"pabrik tangga produksi 1 mobil yang sama, kirei,"dia terbahak.
"jadi ,apa important thing, yang kamu maksud?"tanyaku setelah cappucino pesananku datang.
tegukan cappucino yang pertama, sebuah kehangatan datang .dalam hati kecilku ,entah darimana asalnya, aku berbisik bahwa aku menyukai Radit. aku suka segala hal tentang Radit.
"kirei,aku suka km."
tegukan cappucino kedua ,aku seperti bersorak dari dalam cangkir cappucino-ku sebuah keteduhan dan ketenangan datang. dari mata coklat Radit, aku tahu itu benar. dari senyum Radit ,aku tahu dia jujur ,dan dari perasaanku ,aku hanya berbisik dalam hati bahwa aku bahagia, aku tak ingin waktu ini berlalu. aku hanya diam, tak tahu apa yang sebaiknya aku katakan. aku mengangkat muka ku, menatapnya. untuk yang pertama kalinya, aku melihat ketulusan dari matanya. dari mata yang sebelumnya selalu kuperhatikan diam-diam.
tiba-tiba seorang waitress menepuk pundakku. aku menoleh, Dan meletakkan cangkir cappucino di atas tatakan,"Mbak sudah ada di sini selama 30 menit, dan selama itu Mbak menghabiskan waktu dengan berbicara sendiri."dia menoleh ke belakang, mengikuti arah langkah seorang laki-laki bertubuh besar."inspektur dari polisi setempat ingin berbicara dengan anda."
laki-laki yang disebut waitress tadi mendekatiku ,lalu dengan gerakan cepat dia menunjukkan lencana polisi. aku tahu sesuatu telah terjadi, dan itu menyangkut Radit! aku menoleh kearah Radit, dan aku melihat dia tersenyum padaku."Anda kirei, teman Raditya dengan pemilik mobil rally hijau bernopol L 5 2 1 B?"aku mengangguk pelan.
"teman Anda, Raditya Ghani mengalami kecelakaan berat.mobilnya masuk di jurang dan satu-satunya nomor telepon yang ada di kontak ponselnya hanya anda. setelah kami cek, ternyata anda ada di sini. kami perlu persetujuan orang tua untuk melakukan otopsi."Radit tidak ada di hadapanku! hanya ada senyumannya yang masih kuingat. lagukan cappucino yang terakhir, semuanya dingin, gelap, dan kelabu. tak ada lagi luapan rasa bahagia,tak ada lagi mata coklat Radit, dan tak ada lagi senyum keteduhan dari Radit. semuanya hancur! melebur jadi satu!