Jadi sejak saat itu, Qin Yishen mulai memiliki hal yang ia sukai, permen susu kelinci putih.
Ia perlahan tumbuh dewasa dan permen yang pernah dia makan semakin lama juga semakin banyak, mulai dari permen dalam negeri hingga permen luar negeri… ia sudah mencoba berbagai macam permen.
Tapi baginya tidak ada 1 permen pun yang bisa melewati permen susu kelinci putih.
Qin Yishen bersandar di kepala ranjang dengan santai, sorot matanya terlihat tenang, ia melihat ke arah langit-langit dan dengan suara tidak berdaya berkata, "Dia adalah mamaku, aku memangnya bisa apa?"
Qin Yishen sendiri tidak tahu seberapa banyak harta yang ia miliki, ia bisa memberikan kehidupan yang nyaman dan mewah untuk wanita itu, tapi wanita itu tidak mau dan malah terjebak dalam judi…