Senyuman di wajah Wen Jingran hilang, "Mengatakan apa? Aku masih hidup lalu aku ingat kamu terluka karena menyelamatkanku karena itu aku sengaja datang kemarin untuk menjengukmu, kenapa? Tidak boleh?"
Ji Liangcheng menjawab dalam hati, 'Tentu sangat boleh, sangat boleh!'
Ji Liangcheng masih melihat wajah Wen Jingran dengan tatapan curiga, "Wen Jingran, sejak kapan kamu menjadi seperti ini?"
Ji Liangcheng berkata dalam hati, 'Ini bukan pertama kalinya aku terluka karena dia, tapi dia tidak pernah sekalipun datang menjengukku.'
"Itu karena dulu sepertinya hati nuraniku ini dibawa pergi oleh anjing." Wen Jingran bercanda kemudian dia berubah menjadi tidak sabaran, "Aku datang untuk menjengukmu, jika tidak aku tidak akan merasa tenang. Ji Liangcheng, kamu berisik sekali."
"Aku hanya senang, tidak boleh?"
Ji Liangcheng membalas dengan sikap dingin, perkataan singkatnya itu membuat Wen Jingran membelalakkan matanya.