Tapi dari pada menanyakan hal itu, Qin Muchen lebih ingin mengetahui siapa sebenarnya laki-laki yang dia katakan begitu ia sukai dan rela melakukan apapun baginya.
"Qin Muchen... Qin Muchen…" Gu Shinian menjawab sambil terus menangis.
"..."
Qin Muchen tidak percaya dengan apa yang baru saja dia dengar.
Dia berdiri dengan tegak kemudian dia kembali mendengar Gu Shinian mengatakan sesuatu.
"Aku paling menyukaimu."
Gu Shinian berbalik badan sambil memeluk selimutnya dan menutupi setengah kepalanya dengan selimut, dia menangis hingga suaranya menjadi serak.
Qin Muchen benar-benar tertegun, dia menolehkan kepalanya dan melihat ke arah Gu Shinian.