Gerakannya sangat cepat dan terbang seperti elang, kemudian berdiri di lantai dan berlari dengan ganas dan lincah seperti seekor cheetah.
Tempat yang jendela kacanya pecah itu berada di lantai tiga.
Pria itu tampak berdiri dengan tegak di lantai.
Semua pria berseragam militer merespon dengan cepat ketika mendengar suara keras. Mereka segera mengatur formasi pertempuran dan langsung memblokir semua jalan keluar!
"Ah!"
Kemudian terdengar sebuah suara.
Segera setelah itu, sebuah pisau kecil tiba-tiba terbang dari langit, dan setelah itu darah merah pun memuncrat.
"Tuan!"
Kemudian ada orang yang tampak familiar sedang menghalangi jalan pria itu.
Pria itu menghentikan tindakannya ketika mendengar suara itu, lalu ia pun menyimpan pisau yang ada di tangannya.
"Tuan, Kamu tidak boleh pergi lebih jauh!" Suara remaja itu terdengar seperti sedang menangis, "Kakek Si benar-benar akan marah, dia merekrut satu tim tentara bayaran!"