Sudah jam tiga sore.
Huo Shen berjalan ke dalam lift dan menekan lantai tujuannya.
Meskipun An Xiaowan menyewa rumah ini atas nama Susan, ia akan berhati-hati saat ingin kembali ke rumah ini karena takut wartawan akan menemukannya. Tetapi Huo Shen sudah tahu segalanya sejak awal.
Ketika Huo Shen berjalan ke depan pintu ruangan An Xiaowan dan ingin mengetuk pintu, ia berhenti karena mendengar suara dari dalam.
Ada suara orang tertawa.
Yang satu tertawa dengan pelan, dan yang lain tertawa dengan arogan.
Huo Shen dapat mengenali suara An Xiaowan, tetapi tidak dapat mengenali suara tawa tersebut.
Huo Shen teringat bahwa An Xiaowan sepertinya tidak pernah tertawa seperti ini. Biasanya senyuman yang An Xiaowan berikan kepadanya adalah senyuman yang menggoda, menawan, menyanjung dan tampak cuek ...
Huo Shen kira wanita itu hanya bisa bersikap seperti itu, ia tak menyangka Xiaowan bisa tertawa seperti ini.
