Ekspresi wajah Huo Shen terlihat semakin gelap.
Luo Te yang meninggalkan ruang perjamuan untuk mengurus sesuatu, kemudian mengangkat kepalanya dan memandang ke langit, lalu mengelus-elus dagunya. Ia merasa kalau langit hari ini terlihat aneh.
Awannya begitu tebal.... apakah akan hujan?
An Xiaowan tetap tersenyum, seolah merasa tidak ada yang aneh dengan apa yang dikatakannya tadi. Lalu ia mengulurkan jarinya untuk menusuk-nusuk dada Huo Shen.
Hal yang paling tidak nyaman bagi seseorang bukanlah kalah setelah bertarung.
Melainkan sudah berusaha dengan sekuat tenaga, tapi orang lain justru memandangmu dengan bingung, karena tidak tahu apa yang sudah kamu lakukan.
Itulah yang sekarang dirasakan oleh Huo Shen.
Sialan!
Tatapan mata Huo Shen terlihat membara, ia kesal hingga ingin segera 'melakukannya' di sini.
Perempuan di hadapannya memang secantik bidadari, selalu membangkitkan gairahnya, kemudian pergi tanpa memadamkannya.