Sebuah bekas tamparan dengan jelas, membekas di wajah An Xiaowan.
Ia memegang pipinya, pukulan itu membuatnya benar-benar terkejut. Saat ia mengangkat tangannya dan memegang wajahnya, mulutnya dipenuhi dengan rasa amis.
Du Yunlan yang menamparnya.
Suasana tampak begitu hening seketika.
Tanpa disadari, Chen Yinian berjalan setengah langkah ke depan, tapi ia segera berhenti.
Wajah An Xiaowan tampak suram, dan tidak bergerak sama sekali.
Du Yunlan menarik lagi tangannya dengan ekspresi yang tenang. Kemudian ia menatap An Xiaowan dengan tatapan yang dingin.
Dari kecil hingga besar, An Xiaowan selalu dimanja. Dalam ingatannya, pernah sekali ia tak sengaja memecahkan sebuah bingkai foto. Ayahnya marah hingga mengangkat tangannya dan menamparnya.
Tapi hari ini, ia tak menyangka kalau Du Yunlan berani memukulnya.
An Xiaowan menggigit bibir bawahnya. Setelah lama terdiam, ia tiba-tiba tertawa.