Kriiing… Kriiing…
Suara panggilan di ponsel Chika membuatnya berhenti membereskan barang-barangnya.
Siang itu, Chika telah selesai melakukan pekerjaan paruh waktunya di Kafe Indigo dan berniat untuk pergi ke rumah sakit sebelum ia kembali ke Apartemen Semanggi untuk membuatkan Yang Mulia Marino Marcello makan malam.
Bosnya di tempat kerja sekaligus di tempat tidur itu agak sedikit bawel soal makanan, jadi Chika lebih suka mempersiapkan segalanya lebih awal daripada pulang telat ke apartemen sehingga ia hanya memiliki sedikit waktu untuk memasak makan malam.
Sejak ia tinggal serumah dengan Marino, Chika hanya bekerja paruh waktu maksimal di dua tempat dalam satu hari, sehingga ia sudah dapat berada di rumah sebelum waktu makan malam.
"Halo?" Chika mengangkat teleponnya sambil ia menutup lemari lokernya.
"Selamat siang, apakah benar ini dengan Nona Chika Watanabe?" Tanya sebuah suara di seberang sana.