"Tenang saja, Paman Ben, aku akan bertanggung jawab atas semua ini dan membereskan semua hal yang telah terjadi," Ucap Ray sambil menganggukkan kepalanya, terlihat sangat yakin atas sebuah rencana yang sedang ia susun dengan rapi di dalam kepalanya.
Lelaki muda itu telah merasa sangat muak karena ia selalu dianggap bodoh dan sama sekali tidak berguna oleh kakak dari ayahnya itu.
"Baguslah kalau begitu. Aku akan menunggu kabar darimu paling lambat besok pagi! Kalau tidak, akan aku jual semua organ-organ di tubuh tak berguna mu itu untuk membayar sebagian hutang-hutang kita yang disebabkan oleh kelakuanmu! Camkan itu baik-baik!" Ucap Ben sambil ia kembali menunjuk-nunjuk wajah Ray Williams.
Kemudian, tanpa menoleh lagi untuk menatap adiknya yang masih berdiri dengan terpaku maupun adik iparnya yang masih menangis di lantai, Ben meninggalkan rumah keluarga Boy Williams dengan langkah-langkah besar.