Chapter 129 - Buah Gratis

Lelaki di seberang telepon sana tertawa ketika ia mendengar pertanyaan Velina yang terdengar lucu baginya.

"Apa… aku tidak boleh mengajakmu makan malam?" Tanya dengan nada yang sedikit terdengar menggoda.

"Oh, bukan begitu maksudku. Hanya saja aku merasa sedikit canggung karena kau mengajakku keluar," Velina berkata dengan berterus terang.

Seumur hidupnya, dia sekalipun hampir tidak pernah meluangkan waktu untuk makan bersama dengan orang-orang yang tidak dikenalnya dengan baik. 

Sehingga ajakan makan seperti ini membuatnya sedikit risih. Terlebih, undangan makan malam biasanya dilakukan oleh orang-orang yang memiliki hubungan dekat seperti acara kekeluargaan ataupun acara formal untuk memeriahkan suatu perayaan.

Di Vanesia sendiri, jika ada seseorang yang mengajak untuk makan malam bersama, itu tandanya seseorang itu tengah berusaha untuk mendekati kita agar dapat mengenal pribadi kita dengan lebih baik.

Lelaki di seberang telepon di ujung sana tertawa dengan renyah.

This is the end of Part One, download Chereads app to continue:

DOWNLOAD APP FOR FREEVIEW OTHER BOOKS