"Baiklah, kalau kalian sudah tidak ada lagi yang ingin dibicarakan, kembalilah bekerja," Daniel berkata sambil bangkit berdiri dari sofa yang ia duduki.
"Daniel!" Ayesha memanggilnya, menghentikan langkah Daniel yang beranjak pergi.
"Aku kan baru saja tiba, apa kau tak mau mengajakku minum teh dulu?" Tanya Ayesha dengan sedikit protes.
Raut wajahnya terlihat cemberut. Ia sudah menunggu lama sejak pagi tadi, namun mengapa Daniel begitu menjaga jarak darinya?
"Minum teh? Bukankah kau datang kesini untuk bekerja?" Daniel bertanya pada Ayesha, lalu ia mengangkat pergelangan tangan kirinya untuk melihat jam yang ia pakai di pergelangan tangannya. "Lagipula ini bukan waktunya jam minum teh," ia kembali menambahkan.
Melihat sikap Daniel yang terlihat serius, Ayesha mengurungkan niatnya untuk berkata lebih lanjut.
'Baiklah, masih ada banyak kesempatan lain untuk mendekati Daniel. Ia memang orangnya sangat serius, jangan diambil hati, Ayesha! Semangat!'.