Siang itu, mereka makan bersama dengan menyenangkan. Bisa dibilang, hari itu merupakan saat-saat yang membahagiakan, khususnya bagi Daniel.
Karena akhirnya, ia dapat berinteraksi lebih dekat dengan Velina dibandingkan dengan pertemuan-pertemuan mereka sebelumnya.
Meskipun sebenarnya, ada satu orang yang sedang berpura-pura asyik sendiri dengan makanannya dan menunduk ke bawah menikmati ayam goreng pedas di atas piringnya, karena ia khawatir jika ia meleng sedikit saja dan melihat keharmonisan dua teman baiknya itu, ia takut akan muntah darah.
"Apa mereka menjual salad disini?" Daniel menundukkan kepalanya, melihat daftar makanan pada daftar menu.
Daniel memang cukup disiplin dalam mengatur dan menjaga keseimbangan asupan makanan yang ia masukkan ke dalam tubuhnya.