Download Chereads APP
Chereads App StoreGoogle Play
Chereads

Why did you come Back?

🇮🇩Tsuyrika_piyorine
--
chs / week
--
NOT RATINGS
3.4k
Views
Synopsis
Semakin besar rasa cintamu kepada seseorang, semakin besar pula kemampuan orang tersebut untuk menyakitimu. . . Jangan lupa kasih saran dan kritikan. Comment juga?

Table of contents

Latest Update1
prolog5 years ago
VIEW MORE

Chapter 1 - prolog

Aroma roti begitu menyeruak ketika gadis itu memasuki sebuah cafe. Denting dari lonceng yang di gantung di pintu membuat suasana menjadi nyaman. Gadis itu langsung berjalan gontai menuju kursi yang biasa ditempatinya.

Setelah mengucapkan pesanan kepada pelayan cafe, gadis itu mengeluarkan laptopnya, tapi dia memasang earphone dan memutar lagu terlebih dahulu. Lalu, ia mulai mengetik. Merangkai kata demi kata yang akhirnya menjadi kalimat sebelum menjadi paragraf. Sudah menjadi kegiatan rutin bagi Aira untuk membuat cerita dan mengirimnya ke penerbit. Sudah beberapa kali, namun sejauh ini belum ada respons dari penerbit.

"Woy, sibuk amat lo"

Suara itu yang tiba-tiba terdengar itu kontan membuat Aira mendongak, dan langsung mendapati seseorang duduk dihadapannya.

Aira mendongak kearah Dimas "Sejak kapan lo disitu?" Tanyanya.

Dimas mengangkat bahu "Nggak tahu, tapi yang gua tahu, dari tadi gua merhatiin lo" cetusnya santai.

"Ck!"

Aira terdiam, tidak menggubris ucapan Dimas. Tepatnya gadis malas menanggapinya. Melihat itu Dimas pun terkekeh geli.

Setelah itu Aira melanjutkan kembali merangkai kalimat-kalimat indahnya. Lagi-lagi Dimas terus-menerus memperhatikannya. Seolah Aira adalah spesies baru yang pertama kali dilihatnya. Dan ketika Aira mendongak, dia melihat Dimas tengah tersenyum memandanginnya.

"Apa?!" Pekik Aira membuat beberapa orang menoleh ke arahnya.

"Lo lucu" jawabnya "Lo lucu banget sumpah kalau lagi mikir, mukanya judes, pipinya makin gembung. Gemes deh jadinya" jelasnya seraya mencubit pipi Aira.

Aira memberontak, memasang raut kesal "Dasar lo. Pergi jauh-jauh sana. Gangguin orang aja kerjaanya"

"Ya elah Ra gitu aja marah"

Aira terkejut ketika tangannya digenggam oleh seseorang. Ketika dia melirik, ternyata tangan Dimas sudah menggenggam tangannya.

"Lepasin ga!" Desisnya tegas "Eh kadal receh lepasin ga! Modus banget sih lo!"

Dimas hanya menggeleng "Ra mumpung weekend ayo lah, kali-kali pergi kemana kek. Bosen nih gua. Emangnya lu ga bosen yah kerjaanya di depan laptop mulu" oceh Dimas panjang lebar

Aira menoleh ke arah Dimas "Gak, lagi pula lo dah tahu kan hobi gua dari kecil emang kerjaannya di depan laptop" ucapnya judes. Untung Dimas sudah sangat paham dengan sifat gadis di sampingnya itu.

"Please Ra, sekali aja" rengeknya lagi.

Aira diam. Namun, sedetik kemudian, gadis itu menghela napas panjang. "Iya deh, cuma keliling-keliling aja ya!"

Senyum Dimas melebar saat mendengar jawaban dari sahabatnya itu. Tubuhnya ikut berbalik menatap punggung sahabatnya yang sudah berjalan mendahuluinya keluar dari cafe.

"Tunggu dong!" Seru Dimas sambil mengejar Aira yang sudah keluar dari cafe.

Saat dimas mulai menjajarkan langkahnya dengan Aira. Tiba-tiba saja langkah Aira terhenti. Dimas mau tak mau ikut berhenti juga.

"Kenapa Ra? kok berhenti?" tanya Dimas binggung, tetapi pertanyan itu tidak digubris oleh Aira. Aira hanya menatap ke pemuda yang ada di depannya dengan tatapan terkejut.

"Gi Gilangg!" Ucap Aira terbata.

"Hallo cantik. Apa kabar?" Ucap pemuda tersebut dengan senyuman yang mengiasi wajahnya.

Tbc

Maaf ya kalo ceritanya jelek. Baru pertama nulis soalnya. Nggak papa kalo gak suka, tapi tetep dibaca ya😊 itung-itung menyenangkan hati penulis, btw part habis ini flashback yaa

Wkwkwk:v

Jangan lupa vote and commment yaa😄