Arumi dan Rayyan menikmati waktu siang mereka dengan berduaan di kamar. Untuk bulan madu kali ini mereka memang tidak bisa leluasa melakukan hal yang bersifat pribadi di kamarnya. Karena Axel dan Aqila ada di kamar yang sama. Walau Anak-anak mereka belum mengerti, tapi tetap saja mereka malu. Setelah berbincang di balkon tadi, akhirnya Rayyan tergoda juga untuk memadu cinta dengan istrinya. Sama seperti di Bandung, setiap kali ada waktu luang di rumah, Rayyan selalu menarik istrinya dalam pelukannya.
Seperti siang ini. Dinginnya pendingin ruangan tak sebanding dengan aktifitas panas yang mereka lakukan. Saat Rayyan hampir berada di puncak kenikmatan, Axel dan Aqila terbangun. Mereka berdua duduk sambil menendang nendang kaki mereka satu sama lain.
"Aduuhhhh... udah mau keluar juga. Si krucil malah bangun." ucap Rayyan kesal.
"Udah buruan ngumpet." Rayyan segera masuk ke dalam selimutnya. Hanya ada kepala Arumi yang terlihat oleh anak-anak mereka.
