"Kamu jangan kuatir Steffan, Aku tidak akan merasa lelah selama kamu bersamaku." ucap Arumi menatap penuh wajah Steffi dengan sebuah senyuman.
"Benarkah?? kamu senang saat bersamaku?" tanya Steffi meletakkan alat pancingnya kemudian mendekati Arumi.
Arumi sedikit melangkah mundur saat Steffi mendekatinya.
"Kamu...kamu mau apa?" tanya Arumi sedikit panik dan gugup dengan tatapan Steffi.
"Aku hanya bertanya padamu Arumi, kenapa kamu jadi panik?" tanya Steffi seraya menyelipkan anak rambut Arumi di sela-sela telinganya.
"Tatapan mata kamu membuat aku takut." ucap Arumi memukul pelan dada Steffi dengan bibir cemberut.
"Ouuchh?!" Steffi mengaduh sambil memegang dadanya yang terluka.
"Steffan!! maaf!! apa terasa sakit?" tanya Arumi dengan cemas mengusap lembut dada Steffi yang terkena pukulannya.
"Tidak akan terasa sakit kalau kamu mengusapnya seperti ini." ucap Steffi dengan tatapan dalam memegang tangan Arumi yang berada di dadanya.