Jhonny menahan senyum seraya mengusap tengkuk lehernya, benar-benar Yasmin telah membawanya ke dunia yang berbeda.
"Cukup Yasmin, kamu jangan membuat aku tertawa. Saat ini aku sangat sedih." ucap Jhonny masih memikirkan kebahagiaan Yasmin yang masih belum bisa dia penuhi. Sebuah janji yang sudah dia tanamkan dalam hati untuk mendapatkan restu dan kasih sayang dari Ayahnya Yasmin.
Yasmin menegakkan punggungnya kemudian meraih tangan Jhonny dan menggenggam dengan lembut.
"Paman Jhonny masih sedih kenapa? apa karena Paman masih memikirkan semua ucapan Ayahku?" ucap Yasmin dengan tatapan penuh merasakan kesedihan dan kecemasan Jhonny. Yasmin tahu, apa yang di lakukan Jhonny semua hanya untuknya.
Jhonny menganggukkan kepalanya dengan pelan. Jujur, Jhonny merasa tidak berguna sebagai seorang pria dan calon suaminya Yasmin.