Kedua tangan Abimanyu terkepal mendengar ucapan Gilang yang sangat menyakitkan hati. Abimanyu sudah bersabar untuk menahan hatinya namun ucapan Gilang semakin merajalela.
"Terserah apa yang kamu katakan, aku tidak perduli. Selama Kasih bisa menerimaku apa adanya, aku tidak peduli dengan apa yang di katakan orang lain. Apalagi oleh orang seperti kamu. Ucapanmu tak lebih dari seorang pembohong." Ucap Abimanyu berusaha menenangkan diri agar tidak emosi untuk menghajar dan merusak wajah Gilang.
Wajah Gilang tiba-tiba berubah menjadi merah padam saat Abimanyu mengatakan Kasih mau menerima apa adanya Abimanyu. Gilang tak habis pikir kalau Kasih bisa menerima Abimanyu tak lebih dari seorang preman yang miskin.