Erza berjalan mencari Maria di sekitar pulau yang telah luluh lantah ini. Dia tidak tahu di mana keberadaan dirinya, namun dengan modal kepercayaan, Erza yakin akan bisa menemukannya.
Tak berselang lama, orang yang dicari Erza akhirnya berhasil ditemukan. Dia sedang duduk di atas meja kelas yang atapnya sudah luluh lantah. Tempatnya cukup gelap, tapi Erza masih bisa melihatnya dengan jelas.
Tanpa rasa gugup, Erza segera berjalan mendekatinya. Ia mengambil tempat duduk tepat di sebelahnya. Mereka duduk bersebelahan namun saling membelakangi. Di bawah cahaya bulan yang terang, Erza memulai percakapan.
"Kenapa kau tidak membunuhku?"
Tidak ada jawaban dari Maria. Wajahnya masih kosong. Seperti baru saja menyesali perbuatannya.
"Maria, kenapa kau tidak membunuhku?" Erza mengulang pertanyaannya.
Masih tidak ada jawaban dari Maria. Bagi Maria, Erza adalah sosok penyelamat. Tidak mungkin dia membunuhnya begitu saja
"Maria, jadilah kekasihku."