Semenjak kejadian malam itu, Maria dan Juli menjadi teman dekat. Ke mana-mana mereka selalu bersama.
Saat jam istirahat, sepulang sekolah, dan saat malam Juli sering menginap di rumah Maria. Pembantu Maria mendadak bersikap baik karena tidak ingin kejahatan mereka pada Maria diketahui orang lain.
"Maria, bagaimana perasaanmu pada Erza? Apa kau masih menyukainya?" tanya Juli.
Mereka berdua sedang berbaring di futon bersebelahan. Lampu kamarnya sudah dimatikan. Hanya ada lampu tidur yang menjadi pencahayaan di ruangan itu.
"Iya, aku masih menyukainya," jawab Maria, jujur.
"Cinta pertama memang sulit dilupakan, ya." Juli tertawa kecil.
"Iya." Maria lalu menoleh pada Juli. "Kau sendiri bagaimana? Apa kau masih menyukai orang itu?" Maria membicarakan lelaki yang pernah disukai oleh Juli.
"Ah… tidak. Aku sudah melupakannya. Aku membencinya sekarang."
Maria hanya menatapnya tanpa menanggapi.
